Minggu, 19 Februari 2012

SATU WASIAT UNTUK SEMUA UMAT

SATU WASIAT UNTUK SEMUA UMAT MANUSIA

بسم الله ا لر حمن ار حيم

ا سلم عليكم و رحمة ا لله و بر كته

ا ن لحمد  لله نحمد ه ونستعنوه و نستغفر ه و نعذ و با اللة من سر و ر ي
  ا نؤسنا و من سيا ة  ا عما لنا من يهد لله فلا  يضل ل له و من يضل ل فلا هد يا له    اشهد ان لا اله الا    الله و اشهد ان محمدعبد ه و ر سو له   اللهما صلئ علئ محمد وعلئ ا له و اصح به و تبعه با احسنئ الئ
يو مد  ين                                                    
                                                                                       
 عن ابي هريرة   قا ل ر سو ل الله صل الله عليه و سلم
اذ ما ت ابن اد م القطع عنه عمله الا من شلاث: صد قة جار ية- او علم ينعفع به- او و لد صا لح يد عو له

Dari Abu Huroiroh, bersabda rosulullah saw

”Apabila mati anak Adam maka putuslah amalnya
 ( perbuatannya ) kecuali tiga perkara : Shodaqoh jariyah, atau ilmu yg bermanfaat atau anak yang sholeh yag mendoakannya.” ( HR Muslim )

Hadits ini sering dijadikan sandaran oleh umat muslim yang benar pemahamannya tentang tidak perlu diadakan ritual ritual kematian yang bertujuan mengirimkan pahala kepada jenazah/mayit. Tapi risalah ini tidak bertujuan untuk membahas hal tersebut melainkan efek domino terhadap umat manusia didunia dan akhirat apabila hadits ini dijalan kan/diamalkan.

Sesungguhnya setiap ucapan Muhammad rosullah saw bukanlah karena kecerdasan aqalnya atau intelektualnya ataupun mengikuti hawa nafsunya, melainkan wahyu yang diwahyukan. ( Qs.53 :3-4) 

”dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya” ( Qs.53 :3 )         

”Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwah yukan (kepadanya). ” ( Qs.53 : 4) 

Dengan demikian apabila kita mentaati rosul maka berarti kita mentaati Allah swt karena perkataan Nabi Muhammad saw adalah juga ada yang berasal dari perkataan Allah. Pada surat Al Imran ayat 31 Allah berfirman :

” Katakanlah hai Muhammad : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ ( Qs. 3:31)

Berdasarkan ayat diatas sungguh sangat nikmat mengikuti teladan yang dicontohkan atau yang diucapkan rosulullah, kita akan dikasihi Allah dan diampuni dosa dosanya.
Alangkah mudahnya dikasihi dan diampuni dosa dosanya oleh Allah, cukup mengikuti rosulullah.

Begitu juga dengan mengikuti hadits yang sesungguhnya juga berupa petunjuk rosulullah saw. Sebagaimana ucapan beliau sendiri yang berbunyi

و حير الهد ي هد ي محمد ر سو ل الله  

“ dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk muhammad rosulullah “         

Sekali lagi kita harus ingat bahwa perkataan rosulullah bukan akal dan hawa nafsu pribadinya melainkan wahyu yang diwahyukan. Dengan demikian kebenaran hadits datang dari Allah yang apabila diikuti luas/lapanglah hidup manusia dan apabila menolak sempitlah hidupnya.

Beratus ratus tahun sejak abad 6 sampai abad 14 umat islam hidup sejahtera, makmur dan damai atau sekitar 800 tahun/8 abad lebih . Tanpa ada batas batas negara secara ekstrim antara satu wilayah dengan wilayah lain, Persia misalnya ke Mekkah atau ke Andalusia/Spanyol karena pada waktu itu tidak ada negara bangsa atau nasionalisme. Sehingga manusi hilir mudik tanpa hambatan administrasi. Seperti passport, visa dan sebagainya. Bahkan di abad 10 di Persia di jaman gubernur Nizamul Muluk ( sekarang Iran ) pernah ada hotel yang gratis berikut dengan hidangannya. Di Damaskus di tahun 1.160 pernah ada rumah sakit AlBimarustan yang dibangun oleh Khalifah Nuruddin dengan biaya pengobatan, biaya tabib dan biaya menginapnya gratis selama 300 tahun yang berlaku bagi umat Islam di seluruh dunia. Dimasa sekarang tidak akan terjadi lagi hal seperti itu selama kekuasaan yang diamanahkan kepada manusia tidak berpedoman atau berlandaskan Qur’an dan Sunnah.

Sekarang marilah kita hidupkan kembali sunnah rosulullah saw, niscaya hidup sejahtera dan damai didunia dan nikmat nikmat mutlak lainnya yang akan kita terima di akhirat kelak.

Kutipan hadits di awal tulisan ini mengungkap 3 hal/perkara yang bisa menyambung/transfer kembali ke tabungan amal sholeh kita setelah kita mati.

Pertama, shodaqo jariyah                            صد قة جار ية

Apa itu shodaqoh jariyah ? Asal katanya shidiq secara bahasa arab/leterliyk artinya benar. Apanya yang benar. Yaitu perbuatannya. Orangnya disebut Shidiq atau Shidiqin untuk jamaknya. Jadi dengan shodaqoh kita membenarkan Allah dan RosulNya.

Apa itu jariyah?. Yaitu kebajikan/pahala/balasan. Jadi secara bahasa shodaqo jariyah adalah perbuatan kebajikan yang benar. Kalau begitu ada kebajikan yang tidak benar, yaitu kebajikan yang dilakukan oleh orang orang kafir, musyrik, munafiq dan fasiq.

Apa saja perbuatan kebajikan yang benar yang dikatakan rosulullah itu bila diimplementasikan dalam dunia nyata.?. Antara lain membangun rumah sakit, sekolah /madrasah, masjid, jalan dan sarana sarana umum lainnya yang dananya berasal dari harta yang halal milik pribadi.

Alangkah luar biasa efek berantai yang timbul didalam masyarakat jika satu perkara ini diamalkan oleh setiap orang yang berharta. Kita semua bisa berhitung berapa banyak sekolah, rumah sakit, jalan dan sarana umum lainnya yang bisa menghemat anggaran biaya negara.

Bodoh bodohannya orang kaya muslim Indonesia seratus ribu orang saja yang membangun sekolah. Berarti ada seratus ribu sekolah begitu juga dengan rumah sakit dan jalan jalan desa yang terisolir dari kegiatan perekonomian. Jelas ekonomi dan kesejahteraan umat akan sangat meningkat jika perkara ini di amalkan. Pertama uang sekolah gratis, biaya kesehatan gratis dan kegiatan ekonomi umat yang trerisolasi dari perekonomian pasar akan tersambung. Artinya akan banyak umat yang melakukan kegiatan usaha dari desanya ke daerah lain dan seterusnya.

Kedua, ilmu yang bermanfaat.                علم ينعفع به             
Pengertian ilmu menurut bahasa

Mengetahui, mempelajari علم – يعلم- علما                              Ilmu juga bermakna memahami                        العلم بمعني الفهم
Definisi bebasnya , ilmu adalah penjelasan terhadap sesuatu hal yang tidak diketahuinya sehingga dapat dimengerti/dipa haminya.

Singkatnya seseorang yang pada awalnya tidak memahai sesuatu, maka setelah mendapatkan ilmu maka dia mengetahui tentang sesuatu itu.

Menuntut ilmu dalam ajaran islam adalah suatu yang wajib bagi setiap muslim. Sebagaimana sabda rosulullah saw.

طلب العلم فر يضة علي كل مسلم
“ menuntut ilmu wajib bagi setiap orang muslim “

Perkara kedua dari hadits diatas ini juga mempunyai efek berantai yang bersifat massal jika diikuti secara istiqomah oleh umat islam, hanya saja persoalannya dinegara yang tidak berdasarkan Qura’n dan Sunnah, sekolah memerlukan biaya bagi setiap orang yang menuntut ilmu.

Oleh karena itu penjelasan hadits bagian kedua diatas  yaitu ilmu yang bermanfaat, maka apabila si mayit ketika masa hidupnya pernah menyebarkan ilmu tanpa menerima bayaran ganjarannya akan terus diterima selama sipenerima ilmu itu  masih menggunakan ilmu yang diperoleh dari si mayit waktu masih di dunia.

Sesuatu efek berantai yang luar biasa Insya Allah bisa terjadi  apabila seorang muslim bahkan non muslim jika mengikuti ajaran hadits ini. Meski seorang non muslim yang mengamalkan hadits ini tidak memperoleh pahala dikarenakan tidak bertauhid kepada Allah alias musyrik tapi manfaatnya sangat terasa agi orang lain.

Jelas kesejahteraan masyarakat akan meningkat apabila setiap orang mengajarkan ilmu dan keterampilannya secara Cuma Cuma alias gratis kepada orang yang membutuhkan nya. Tentu saja orang yang menerima ilmu dan keterampilan itu tidak memerlukan biaya untuk memperolehnya, maka dengan sendirinya terjadi penghematan biaya hidupnya.

Apabila praktek amal sholeh ini terjadi secara massal, betapa banyaknya orang pandai dan terampil sebagai hasil belajar secara cuma cuma dari seorang guru/murobbi/ustadz.

Dengan banyaknya orang pandai dan terampilan maka akan memberi sumbangan pula di sektor tenaga kerja. Perusahaan perusahaan akan dengan mudah dan murah mendapatkan tenaga kerja terdidik dan terampil.

Ekonomi pun akan menggeliat dengan sehat karena tenaga kerja murah dan mudah karena jumlahnya berlimpah dan produk/jasa yang dihasilkannya bisa murah. Dampak dari murahnya tenaga kerja adalah juga terjadi pada struktur biaya produksi yang juga rendah sehingga harga jual yang terbentuk juga rendah, maka terjadilah kesejahteraan umat.

Ketiga, anak sholeh yang mendoakannya.
و لد صا لح يد عو له
Bagian ketiga dari pembahasan hadits ini adalah persyaratan sholih kepada anak kandung yang dapat menghubungkan amal sholehnya antara dirinya dengan catatan amal sholeh si mayit melalui suatu doa’ anak kandung yang sholeh itu.

Ajaran rosulullah saw melalui bagian ketiga pembahasan hadits ini memberi dampak yang besar dalam akhlaq yang secara massal berdampak kepada bidang sosial. Karena apabila semua orang berhasil mendidik anak anaknya menjadi anak sholih maka insya Allah berbagai masalah sosial dapat dikurangi. Misalnya kenakalan remaja, penggunaan narkoba, kasus kasus a susila dan semua penyakit sosial akan berkurang. Setelah dewasa  anak sholih itu akan menjadi karyawan/pegawai yang sholih yang insya Allah akan sangat amanah. Pendek kata semua akan bermuara pada kesejahteraan umat yang terukur dengan indikator ekonomi yang makin baik karena manajemen setiap organisasi tidak akan mengalami missmanagement atau salah urus seperti terjadi sekarang ini di hampir semua organisasi swasta dan pemerintah.

Memang bukanlah hal yang mudah mendidik anak menjadi anak sholih. Pendidikan itu tidak bisa dilakukan setelah anak menjadi remaja apalagi dilakukan setelah dewasa, cara seperti ini lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. Oleh krena itu akan sangat baik anak anak dididik/dikenalkan dengan dinul islam sejak balita. Pepatah arab mengatakan

” menuntut ilmu diwaktu kecil ibarat mengukir diatas batu.”

Itupun masih membutuhkan juga campur tangan Allah untuk memberi hidayah kepada anak yang kita didik itu. Allah berfirman dalam surat Al Qoshash ayat 56.


انك لا تهد ي من احببت و لكن الله يهد ي من يثاء

“ Sesunguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah/petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah/petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima hidayah/petunjuk”

Dari pembahasan kita tentang hadits diatas ternyata tidak hanya untuk mencegah umat melakukan bid’ah dengan melakukan ibadah ritual kematian yang tidak ada contohnya dari rosulullah sebagaimana dijelaskan dalam asbabul wurud (sebab sebab/latar belakang dikeluarkannya hadits) tetapi juga mempunyai implikasi yang luas dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan umat. Jadi rosulullah saw tidak hanya menasehati kita agar amal jariyah kita terus bertambah setelah kita mati tetapi umat pun mengalami kesejahteraan.


سبحا نك اللهم و بحمد ك اشهد ان لا ا له الا انت استغر ك و اتو ب اليك
و اسلم عليكم و رحمة ا لله و بر كت

“Maha suci Engkau ilah kami dan dengan segala pujian untukMu aku bersyaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Engkau dan aku memohon ampun dan hanya padaMu aku kembali ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar