Jumat, 21 November 2014

VISSI DAN MISSI MANUSIA DI BUMI



VISSI DAN MISSI HIDUP MANUSIA DI BUMI

بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم

ا لسلم عليكم و رحمة ا لله و بر كته

ا ن لحمد  للة نحمد ه ونستعنوه و نستغفر ه و نعذ و با اللة من سر و ريئ ا نؤسنا و من سيا ة  ا عما لنا من يهد لله  ؤلا يضل ل له و من يضل ل ؤا لا هد يا له    اشهد ان لا اله الا    الله و اشهد ان محمدعبد ه و ر سو له لا نبيا بعدة     -   اللهما صلئ علئ محمد وعلئ ا له   و اصح به و تبعه با احسنئ الئ يو مد  ين                                                                                  
Sesungguhnya hanya untuk Allah saja semua pujian. Kami memujiNya, kami meminta hanya kepadaNya dan kami memohon ampun kepadaNya, dan kami berlindung kepadaNya dari kejahatan diri sendiri dan keburukan perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk kepadanya tidak ada yang dapat menyesatkan dan barang siapa yang disesatkan tidak ada yang memberi petunjuk. Aku bersyaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku bersyaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.  Yang tidak ada nabi sesudahnya. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang istiqomah hingga hari qiyamat.

انما الا صدق ا لهد ث كتا ب ا لله و حير الهد ي هد ي محمد ر سو ل الله    و سر الاء و مر و محد تسها و كل محد تس بد عه و كل بدعة ضل له و كل ضل لة في ا لنا ر 
                                                                   
Sesungguhnya perkatan yang paling benar adalah kitabullah dan petunjuk yang paling benar adalah petunjuk Muhammad rosulullah. Seburuk buruk urusan adalah mengada ada dalam peribadahan yang bukan dariku. Dan setiap yang mengada ada itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.

قل الله تعل في ا لقران لكر يم
ياء يها الذين امن تق الله حق تق ته و لا تمو تنا الا و انتم مسلمو ن

 Wahai orang  orang yang beriman betaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar benar taqwa da janganlah kamu mati kecuali kamu dalam keadaan berserah diri. ( Dalam Keadaan Muslim )/Qs.3:102
و قل الله تعل في ا لقران لكر يم                                              
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا                           

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, ( Qs 33: 70 )

يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذ نوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما                                                                                      
” niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”             ( Qs.33:71)
و ما حلقت الجن والانس الا ليعبد و ن

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” ( Qs.51:56)

Ikhwatul muslimin rohimakumullah,

Puji dan syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat iman dan islam dan atas qudrat dan irodahNya pula dalam bentuk kemudahan kita melangkah ketempat ini dalam rangka mentadhaburi ayat ayatNya,  juga atas nikmat nikmat lainnya yang tak terhingga banyaknya.
Alhamdulillah, kali ini kita berkesempatan mengkaji ayat ayat Allah, yang kami beri judul:

VISI DAN MISSI MANUSIA DI BUMI.

Kita sudah berada didunia ini, dalam kurun waktu yang berbeda beda diantara kita . Ada yang baru beberapa minggu atau bulan ( bayi ), ada sudah belasan tahun ( ABG /remaja ), ada yang sudah diatas dua puluh sampai tiga puluh tahunan bahkan empat puluhan yang sering kita sebut dengan pemuda dan pemudi menurut definisi menpora tapi ada juga yang mulai setengah tua alias lima puluh tahunan lebih.

Tapi kita tidak pernah menghitung/menghisab sudah berapa lama kita beribadah secara syari’ kepada Allah sejak lepas dari masa bebas beban ibadah ( mukhalaf ) atau  memasuki masa  baligh.
Belum lagi kalau kita saring kualitas ibadah kita. Yang mana yang murni sesuai perintah Allah dan mencontoh rosulullah dan mana yang tercampur kesyirikan, bida’h, riya dan yang tidak sesuai dengan contoh rosululllah. Padahal kita diperintahkan untuk beribadah dengan memurnikan ketaatan kepada Allah. ( Qs. 98:5 )

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

 Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Din yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah din yang lurus.”

[1595] Lurus berarti jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan/bida’h

Semua yang diciptakan Allah punya tujuan masing masing dan tidak ada yang sia sia. Sebagaimana ayat berikut ini.

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Qs.3: 191)

VISSI MANUSIA DIBUMI

Banyak visi manusia menurut akal dan hawa nafsunya. Misalnya misi membebaskan manusia untuk berbuat sesuatu yang keluar dari ro’yu dan hawa nafsunya. Misalnya bebas berpakaian, bebas memeluk keyakinan, bebas berpendapat, bebas berserikat, bebas bicara, bebas memilih pemimpin, bebas bergaul, bebas dalam berprofesi. Pokoknya bebas untuk melakukan apa saja asal jangan merugikan dan mengganggu ketentraman dan kebasan orang lain. Nah itu disebut HAK AZASI MANUSIA. HAM inilah yang dikemudian hari menjadi keyakinan umat manusia yang berpotensi menyaingi/ menandingi keyakinan kepada Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Kuasa. Dengan faham dan keyakinan kebebasan itu di janjikan hidup manusia akan bahagia di dunia. Lho padahal manusia itu adalah makhluq ( ciptaan ) berarti ada kholiqnya ( penciptanya ).

Untuk apa manusia diciptakan. Pada muqodimmah diatas telah dikemukakan satu ayat dari surat dzariyyat yaitu ayat 56.
و ما حلقت الجن والانس الا ليعبد و ن

Dan Aku( Allah ) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah/mengabdi kepada-Ku.” ( Qs.51:56)

Jadi MISSI MANUSIA DAN JIN telah ditetapkan oleh Allah, yaitu untuk menyembah/mengabdi kepada Allah. Dalam kata kata menyembah/ mengabdi terkandung sesuatu yang secara implisit bermakna taat, patuh, tunduk, cinta, rela/mau aja disuruh/diperintah apapun dan rela diberlakukan apapun serta rela dilarang apapun dan mengabaikan perintah dan larangan dari selain Allah.

Sudahkah kita menjalankan MISSI tersebut?.

Yaitu mengabaikan dan menjauhkan serta meninggalkan pengabdi an/kepatuhan/ketaatan/penyembahan/pengagungan kita kepada selain Allah ( kepada toghut ). Atau justru makin mencintai toghut dan ilah ilah lainnya.

Inilah pertanyaan yang harus setiap saat kita ajukan pada diri sendiri. Ingat, kita sudah bersumpah/bersaksi/berjanji dalam bentuk syahadat kepada Allah dan syahadat kepada Muhammad rosulullah. Yang intinya adalah ”Laa ilaaha illallah”. Apa itu ilah.? Ilah dalam bahasa indonesia secara harfiah ( hanya bersifat ritual semata mata ) maknanya ”Tuhan”. Tuhan dalam arti seperti ini sangat sempit/sektoral.

Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrakhman mendefinisikan dalam diktatnya materi tauhid seri 1, ilah adalah ”sesuatu yang dituju dengan sesuatu hal ( perbuatan ) dalam rangka memperoleh manfaat atau menolak bala/bencana”.

Ada empat ilah yang sering di sekutukan dengan Allah.

1.     Sembahan sembahan berupa benda mati, keris, jimat, pohom, gua, kuburan, orang yang sudah mati, laut dsb. dalam bahasa arab disebut ilahah ( banyak ilah ).
2.     Manusia manusia pembuat nasehat/fatwa, pencipta ilmu pengetahuan yang tidak syari’, pengatur dan pembuat undang undang . Dalam bahasa arab disebut Arbab. ( jamak dari Robb yang artinya pencipta, pengatur/pendidik )
3.     Tandingan tandingan/saingan saingan Allah atau sesuatu yang dimisalkan/diumpamakan dengan Allah, dalam bahasa arab disebut Andada.
4.     Thoghut ( syaithon, dukun, paranormal, pengabdi hukum ciptaan manusia, penguasa yang menggunakan hukum manyusia dan lain lain yang semacamnya ).

Satu saja seandainya kita menyembah/mengabdi/mentati/ mengagung kan keempat jenis ilah tersebut maka jatuhlah kita pada perbuatan syirik dan kita mendapat predikat dari Allah sebagai MUSYRIK.

Secara ritual mungkin kita sudah sering mengakui tentang pengabdian/ penyembahan kita kepada Allah. Misalnya pada setiap sholat kita membaca surat Alfatihah ayat ke 5  yang berbunyi.

ايا ك نعبد و ايا ك نستعين

” hanya kepadaMulah aku mengabdi/menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan” .

Benarkah kita telah mengabdi/menyembah/menghambakan diri hanya kepada Allah. ? Seusai sholat kita sering kali lupa apa yang baru kita ucapkan antara lain, ”kepadaMulah kami menyembah (mengabdi) dan kepadMulah kami memohon pertolongan” atau mengucapkan sesungguhnya sholatku, aktifitasku, hidupku matiku, hanya untuk ROB PENCIPTA ALAM.

Pada saat yang sama kita mengabdi kepada instansi, kepada atasan, kepada perusahaan, kepada tanah air, negara dan sebagainya.  Dan juga dalam kenyataannya tidak jarang pula manusia memohon pertolongan kepada keris, kuburan, jimat atau manusia lain (orang pinter/paranormal), bahkan mengabdi dan menyembah nya/mentaati  (beribadah)  juga kepada manusia. Sehingga manusia tersebut harus taat dan patuh pada suatu yang bermaksiyat kepada Allah yaitu kepada manusia yang memberi pertolongan itu. Tentu saja ketaatan dan kepatuhan semacam ini adalah sesuatu yang berlebihan dan merendahkan batas martabat dan kemampuan manusia, seakan akan Allah tidak mampu menolongnya bahkan dirinya sendiripun tidak mampu.

Singkatnya orang seperti ini sering diberi julukan ”penjilat”. Tentu saja masih lumayan kalau hanya mendapat predikat sebagai ”penjilat” dimata manusia.

Disisi Allah orang semacam ini lebih hina lagi yaitu dapat dikategorikan lebih rendah dari pada binatang ternak dan lebih beresiko abadi dengan predikat MUSYRIK sebagaimana firman Allah.
اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهًا وَاحِدًا لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

”Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai ilah selain Allah[639] dan (juga mereka mengilahkan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah yang Esa, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. ( Qs.9:31 )

639). Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram.

Padahal Allah juga telah memberi panduan kepada manusia agar memohon pertolongan hanya kepada Allah dengan shobar dan sholat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ( Qs 2:153 )

Jelas bahwa missi menyembah/mengabdi/menghambakan diri hanya kepada Allah itu hanya dibebankan kepada manusia dan jin. Bukan kepada binatang dan tumbuhan atau makhluq lainnya. Meskipun makhluq lain itu bertasybih dan berdzikir kepada Allah dengan caranya masing masing.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

”Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sholat dan tasbihnya[1043], dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” ( Qs.24 ; 41 )
[1043]. Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah
.
Hewan lebih patuh daripada manusia, nyatanya hewan mampu meniadakan ilah lain selain Allah buktinya mereka taat menjalankan perintah Allah dengan mengabaikan pilihan pilihan pengabdian kepada yang lain.

Kata kata ”laa ilaha”لا اله     yang disambung dengan kata illa الا  bermaksud meniadakan ( nafyu ) segala sesuatu yang ditaati, disembah, diagungkan, dicintai, dipatuhi selain Allah.

Secara bahasa ilah mempunyai arti berlindung =  ليها
Mempunyai arti juga tuhan (dalam hal kegiatan ritual saja) mengharapkan, tidak pisah, rindu, menyelamatkan. اله – يا له - الهه  

Dalam arti khusus secara syari’ ”tidak ada yang di ibadahi/ditaati/ dipatuhi   لا معبد , tidak ada yang dicintai لا محبب   kecuali Allah.

Secara total mengabdi/mentaati/mematuhi Allah berarti melaksanakan semua perintah perintahnya dan menjauhi larangannya.

Siapkah manusia menjalankam missi yang lebih rinci seperti ini ?.

Perintah Allah bukan hanya ritual sebagaimana yang ada di dalam rukun Islam yang lima itu saja. Lebih banyak lagi perintah Allah yang tidak tertuang dalam rukun Islam. Seperti menegakan hukum/syaria’t Islam.

سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya), dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya .( Qs. 24: 1 )

Dengan demikian jelas bahwa menegakan syariat’/hukum islam adalah juga merupakan rincian tugas manusia atau bagian dari missi manusia di bumi karena diperintahkanNya.
Tentu hanya manusia yang beriman saja yang merasa perintah itu sebagai missi atau tujuan manusia diciptakan Allah. Namun harus diakui bahwa menegakan syariat islam bukanlah masalah yang mudah, seperti semudah membalikan telapak tangan. Tidak sedikit rintangan dan gangguan yang akan dihadapi manusia yang melaksanakan perintah Allah menegakan hukum Allah itu. Gangguan tidak hanya datang dari diri sendiri tetapi juga dari luar diri kita. Antara lain yang datang dari luar adalah syaithon yang berwujud manusia maupun jin. Kenapa syaithon. karena syaithon sudah divonis Allah sebagai musuh manusia yang terus akan mengganggu manusia sampai qiyamat.

يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين

Wahai manusia masuklah kedalam Islam secara kaffah dan janganlah kamu ikuti langkah langkah syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh yang nyata bagimu
( Qs 2. 208 )

Syaithon itu bukan hanya musuh tapi pengajak, penghimbau, sponsor, pendusta yang jahat yang akan membawa manusia ke neraka sebagaimana ayat dibawah ini.

 إن الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا إنما يدعو حزبه ليكونوا من أصحاب السعير

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka  yang menyala-nyala (Qs.35:6)

Akibat yang timbul apabila manusia tidak mau mentaati  ajaran /perintah Allah maka Allah akan menjadikan syaithon sebagai teman yang selalu menyertainya.

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” ( Qs. 43:36 )

MISSI MANUSIA DI BUMI

Disamping memiliki visi manusia juga telah direncanakan Allah memiliki missi di bumi sebagaimana difirmankan Allah dalam AlQura’n surat AlBaqoroh ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

“ Ingatlah ketika Robmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang KHALIFAH di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Dalam ayat diatas terlihat dialog seolah olah terdapat kesetaraan antara malaikat dengan Allah. Ternyata malaikat pun akhirnya sami’na wa a’tho’na saja dengan jawaban Allah
“ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “

Khalifah secara bahasa artinya pengganti adalah seorang pemimpin yang mukmin dan beramal sholih yang disiapkan Allah untuk mengelola/penguasa di bumi dan mengajak manusia untuk menyembah/mengabdi kepada Allah dalam rangka mencapai kesejahteraan didunia dan akhirat sesuai vissi yang telah ditetapkan Allah.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka addin yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. “ ( Qs.24:55)

Menurut ayat 55 surat Annur diatas, Allah berjanji kepada hambanya yang BERIMAN DAN BERAMAL SHOLEH akan MENJADIKANNYA PENGUASA DI BUMI dan meneguhkan Addin yang telah diridhoiNya kepada mereka. Sedangkan untuk membekali  ilmu kepada Adam As dalam mengelola bumi sekaligus memperlihat kan kepada malaikat bahwa Adam as lebih tahu dari pada malaikat, maka Allah mengajarkan semua nama nama benda ( fungsi dan sistem ) seperti di jelaskan pada ayat berikut.

وَعَلَّمَ آدَمَ الأَسْمَاء كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاء هَـؤُلاء إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"    ( Qs.2:31 )

Seorang pemimpin atau khalifah tentulah seorang yang harus diikuti selama pemimpin itu mengajak pada jalan yang lurus dan berjalan diatas syaria’t Allah ( Al Islam ) bukan yang mengajak pada jalan yang sesat ke neraka.

اتَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ

“ Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Robbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin pemimpin selain-Nya[528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya) “.  
( Qs.7: 3 )

[528]. Maksudnya: pemimpin pemimpin yang membawamu kepada kesesatan.

Pemimpin pemimpin yang membawa umat di jalan Allah swt niscaya akan mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalankan kepemimpinan nya. Seperti janji Allah dalam surat Assajadah ayat 24.

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

“ Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.”  
( Qs.  32 : 24 )

[1196] yang dimaksud dengan "sabar" ialah sabar dalam menegakkan kebenaran

Bukan pemimpin yang mengajak manusia ke neraka yang disinyalir dalam AlQura’n dan pernah terjadi di jaman firau’n. Tidak mustahil pula bahwa di jaman seperti sekarang ini juga ada pemimpin seperti itu. Oleh karena itu kaum muslimin harus berhati hati dengan ajakan ajakan pemimpin yang menyesatkan. Umat yang mengikuti ulil amri yang syirik dan sesat akan terjerumus kedalam neraka.

وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنصَرُونَ

Dan Kami jadikan mereka pemimpin pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. “( Qs.28:41 )

Mentaati pemimpin diperintahkan Allah ( Qs. 4:59 )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlain an pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. ( Qs. 4:59 )

Ulil amri yang dimaksud adalah kekuasaan pemerintahan yang memerintah berdasarkan Qura’n dan Hadits.
Bukan pemerintah yang menjalankan kekuasaannya berdasarkan hukum ciptaan manusia ( konstitusi/undang undang ) yang membawa umat pada kesyirikan dan kesesatan.

Oleh karena itu sambungan ayat berikutnya dianjurkan untuk kembali ke Al Qura’n dan Sunnah rosul apabila terjadi perselisihan pendapat tentang sesuatu masalah.

Apabila manusia mengikuti pemimpin pemimpin yang tidak bertindak
( memimpin) berdasar Qura’n dan Assunnah maka akan terjadi penyesalan di akhirat nanti.

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

” Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).”  ( Qs. 33 : 67 )

Pada hakekatnya pemimpin pemimpin yang mengajak pada kesesatan dan kemusyrikan itu tidak lain adalah golongan syaithon.

إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُم بِهِ مُشْرِكُونَ

“Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”.  ( Qs. 16 : 100 )

Namun pada hakekatnya bukan hanya pemimpin yag harus betanggung jawab dihadapan Allah tetapi setiap manusia secara pribadi akan diminta mempertanggung jawabkan atas apa yang diperbuatnya sebagai pemimpin secara individu sebagaimana bunyi hadits berikut ini.

كلكم راع و كلكم مسو ل عن ر عيته

“ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya atas kepemimpin annya “ ( HR MUSLIM BUKHARI )

Kalau boleh kita simpulkan bahwa visi manusia dibumi adalah mengabdi/menyembah kepada Allah swt dan dengan missi sebagai pemimpin/pengelola/penguasa (kholifah fil ardhi) di bumi dengan keimanan dan kesaholihan seraya mengajak manusia untuk taat dan patuh kepada Allah swt.

Demikian kajian sederhana ini, semoga memberi manfaat khususnya bagi saya pribadai dan bagi maa’syarol muslimin sekalian. Yang benar datangnya dari Allah “ alhaqu min robbikum “ yang salah datangnya semata mata dari diri saya sebagai pelupa ( Alinsan ) dan hamba yang dhoif ini. Sebagai penutup marilah kita baca doa’ kaffarotul majlis.

سبحنك اللهم بحمد ك اشهد ان لا اله الا انت وشتغفر ك و اتو ب اليك

Maha suci Allah ilah kami dengan segala pujian untukMu, aku bersyaksi bahwa tidak ada yang berhak di sembah/diibadati kecuali Engkau, dan aku mohon ampun kepada Mu dan kepadaMulah kami kembali.

ولسلم عليكم و رحمة الله و بر كا ته