Rabu, 16 November 2011

SESAT ( DHOLAL ), JAHIL ATAU FASIQ


SESAT ( DHOLAL ), JAHIL ATAU FASIQ
بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم

ا لسلم عليكم و رحمة ا لله و بر كته

ا ن لحمد  للة نحمد ه ونستعنوه و نستغفر ه و نعذ و با اللة من سر و ريئ ا نؤسنا و من سيا ة  ا عما لنا من يهد لله  ؤلا يضل ل له و من يضل ل ؤا لا هد يا له    اشهد ان لا اله الا    الله و اشهد ان محمدعبد ه و ر سو له لا نبيا بعدة     -   اللهما صلئ علئ محمد وعلئ ا له   و اصح به و تبعه با احسنئ الئ يو مد  ين                                                                                  
Sesungguhnya hanya untuk Allah saja pujian. Kami memujiNya, kami meminta hanya kepadaNya dan kami memohon ampun kepadaNya, dan kami berlindung kepadaNya dari kejahatan diri sendiri dan keburukan perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk  tidak ada yang dapat menyesatkan dan barang siapa yang disesatkan tidak ada yang memberi petunjuk. Aku bersyaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku bersyaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.  Yang tidak ada nabi sesudahnya. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang istiqomah hingga hari qiyamat.

ان الا حير ا لهد ث كتا ب ا لله و حير الهد ي هد ي محمد ر سو ل الله    و سر الاء و مر و محد تسها و كل محد تس بد عه و كل بدعة ضل له و كل ضل لة في ا لنا ر                                                    
Sesungguhnya perkatan yang paling benar adalah kitabullah dan petunjuk yang paling benar adalah petunjuk rosulullah. Seburuk buruk urusan adalah mengada ada dalam peribadahan yang bukan dariku. Dan setiap yang mengada ada itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.
قل الله تعل في ا لقران لكر يم
ياء يها الذين امن تق الله حق تق ته و لا تمو تنا الا و انتم مسلمو ن

 Wahai orang  orang yang beriman betaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar benar taqwa da janganlah kamu mati kecuali kamu dalam keadaan berserah diri.
( Dalam Keadaan Muslim )/Qs.3:102
و قل الله تعل في ا لقران لكر يم                                              

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم                           
ويغفر لكم ذ نوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما                                                                            
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” ( Qs.33:70-71)

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلا الضَّالِّينَ َ
 (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9( Qs. 2:7 ).

Maa’syarol muslimin rohimakumullah,

Puji dan syukur kepada Allah yang telah memberikan berbagai nikmat sehat dan atas qudrat dan irodahNya pula kita dapat melangkah ketempat ini dalam rangka mentadhaburi ayat ayatNya serta atas nikmat nikmat lainnya yang tak terhingga banyaknya.

Alhamdulillah, kali ini kita berkesempatan melakukan kajian yang kami beri judul: SESAT ( DHOLAL ), JAHIL DAN FASIQ

Kiranya bukanlah ikhtiar yang sulit untuk memahami judul diatas. Terlebih lagi anda semua adalah orang orang yang berpendidikan modern dan tinggi serta berpengalaman dalam berbagai bidang kehidupan dan kemasyarakatan.

SESAT

Secara definitif bebas, sesat adalah berada pada suatu jalan yang tidak membawa seseorang pada tujuannya atau tidak dapat pulang/kembeli ketempat asalnya.

Allah mengibaratkan orang sesat itu seperti orag buta, tuli dan bisu yang tidak bisa pulang atau kembali.

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan buta[27], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), ( Qs.2:18 ).

[27]. Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.
Asbabun nuzul
Berkata Nabi saw :

و سر الاء و مر و محد تسها و كل محد تس بد عه و كل بدعة ضل له و كل ضل لة في ا لنا ر 

Seburuk buruk urusan adalah mengada ada dalam peribadahan yang bukan dariku. Dan setiap yang mengada ada itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka. ( HR . Buchari Muslim )

Sesat berdasarkan definisi bebas sesat diatas membawa seseorang kearah/tempat yang keluar dari tujuan.

Sementara menurut hadits rosulullah diatas sesat membawa seseorang ke neraka.
 
Pada bagian muqoddimah diatas telah disinggung dan merupakan ayat yang selalu kita baca di setiap sholat yaitu:
وَلا الضَّالِّينَ َ
” bukan (pula jalan) mereka yang sesat” .

Dalam tafsir ibnu Katsir ayat tersebut dimaksudkan kepada orang orang Nashroni yang menganggap Isya sebagai anak Allah. Padahal Allah mengatakan :
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakan ” Allah itu Esa ( Tunggal )”.

Merujuk pada kalamullah itulah ( perkataan Allah )  nampak kesesatan orang orang Nashroni .

Ada juga sekelompok manusia yang hanya mengikuti tradisi nenek moyang ( tradisi/budaya ) padahal nenek moyangnya belum tentu benar secara syari’ bahkan mungkin tidak berilmu dinullah/dinulislam. Inilah ayatnya :
إِنَّهُمْ أَلْفَوْا آبَاءهُمْ ضَالِّينَ
 “ Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaaan sesat” ( Qs. 37: 69 ).

فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ

Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu ( Qs. 37: 70 )

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji[532], mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? ( Qs.7:28 )
[532]. Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling Ka'bah dan sebagainya.
Apakah yang dimaksud kesesatan hanya itu saja.? Tidak!. Masih banyak. Akibat sikap yang sederhana/sepele juga mengakibatkan kita bisa jadi orang sesat sejauh jauhnya. Inilah ayatnya:

وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
( Qs.4:136 ).

Berdasarkan ayat diatas apabila kita kafir ( yakfur ) mengingkari salah satu dari rukun iman maka kita tergolong orang yang sesat yang sejauh jauhnya.

Kata kafir/yakfur/kufur tidak saja di peruntukan kepada orang orang yang tidak memeluk islam tetapi orang yang mengaku islam atau kartu penduduknya islam bisa saja Allah vonis kafir sebagaimana ayat diatas. Karena secara bahasa kafir itu artinya menutup/mengingkari/mendustai/menolak. Jadi kafir pada ayat diatas berarti mengingkari karena unsur unsur yang disebutkan pada ayat tersebut adalah unsur dari rukun iman yang harus diyakini, di lisankan dan diamalkan. Coba kita amati betapa banyak umat islam yang menolak dilaksanakannya Al Qura’n ( hukum hukumnya ). Dalam keadaan seperti itu maka umat islam dapat dikategorikan kafir menurut ayat diatas.

Pada umumnya pada saat sekarang ini tidak sedikit umat islam yang tidak lagi mengimani rosulullah dalam arti telah meninggalkan sunnah sunnahnya. Apalagi rukun iman yang lainnya terutama hari akhirat/ qiyamat/yaumul hisab. Jadi betapa banyak orang yang ingkar kepada rosul dan  rukun iman lainnya yang terancam sebagai orang sesat. Padahal Allah telah memerintahkan kita agar mengikuti rosulNya baik dalam bentuk hadits ( perkataannya ) dan perbuatannya.

Perintah Allah untuk mengikuti rosulNya inilah ayatnya;
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِر لَكُمْ ْ
ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakan ya Muhammad : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku ( Muhammad ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  ( Qs. 34:31 )

Apalagi yang bisa membawa kita kepada kesatan yang nyata !.
Yaitu apabila manusia kreatif memilih milih, menciptakan, mengadopsi hukum jahilyah modern untuk mengganti atau mengenyampingkan ketetapan Allah dan RosulNya sebagaimana firnan Allah berikut ini :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُه ُأَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ
الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلّ َ ضَلَالًا مُّبِينًا

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat  yang nyata.
( Qs.33;36 ).

Saat ini banyak sekali ketetapan Allah yang telah diganti dengan hukum ciptaan manusia. Hukum qishos diganti dengan hukum pidana, Qonun Asasi diganti dengan Undang undang dasar dan beberrapa hukum lainnya. Alhasil manusia sulit mendapat keadilan bahkan masyarakat semakin rusak akibat sistem yang merujuk kepada hukum ciptaan manusia. Apakah perlu kita urai pernyataan ini ?.

Lalu bagaimana dengan manusia manusia yang melakukan peribadatan/penyembahan kepada selain Allah swt. Inilah ayatnya.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُو مِن دُونِ اللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَومِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَن دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ 

“ Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?” ( Qs. 46:5 ).

Apakah saat ini masih ada manusia yang menyembah selain Allah?.  Bahkan seorang muslimpun juga ikut ikutan.
Masih banyak bahkan bertambah banyak atau boleh dibilang mayoritas. Untuk bagian ini menjadi PR para hadirin sekalian. Kalau belum terjawab kita lanjutkan dilain kesempatan.

Mengapa sesat itu dilarang keras dan harus ditinggalkan ?. Karena ancamannya sangat keras bahkan diancam masuk neraka sebagaimana hadits nabi diatas dan ayat beriku:
إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ

Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan ( Qs 38:26 )

Atau yang lebih parah lagi yaitu orang orang yang merasa sudah pintar dan bangga dengan akal fikirannya sehingga mendorong hawa nafsunya untuk menciptakan ritual penyembahan atau ritual lainnya yang tidak dicontohkan oleh rosulullah dan tidak diperintahkan olah Allah swt serta menciptakan aqidah sendiri. Inilah ayatnya.
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“ Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim./kufur “( Qs.28:50 ).

BODOH ( JAHIL ).

Dalam terminologi orang berpendidikan saat ini sifat bodoh atau jahil adalah kategori manusia yang tidak terdidik dan mungkin terbelakang dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi. Padahal dalam sejarah kaum jahiliyah di Mekkah jaman Rosulullah dahulu, Abu Lahab, Abu Jahal Abu Sufyan dan yang lainnya adalah orang orang terhormat dan terdidik bahkan sangat terdidik karena mereka barasal dari bangsawan dan hartawan sekaligus sebagai anggota parlemen di kota itu di jaman itu. Bahkan Raja Namrud yang hidup  lebih tahun 3000 SM dimasa hidup nabi Ibrohim adalah orang yang sangat cerdas. Dialah orang pertama yang menemukan satuan waktu detik, menit dan jam. Dia adalah seorang arsitek yang berhasil membangun menara paling tinggi masa itu. Tetapi dia juga disebut orang jahil/bodoh. Mengapa Allah memvonis mereka sebagai kaum Jahiliyah. Lawan kata bodoh adalah cerdas. Sabda nabi :

“ ketahuilah bahwa orang cerdas adalah mereka yang ingat mati “.

Berkaitan dengan karakter bodoh coba fahami juga ayat berikut :

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن
أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh
( Qs.33:72 ).

[1233]. Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas Dinnullah ( perintah dan larangan Allah )

Berdasarkan ayat diatas, manusia pada dasarnya bodoh dan dzolim. Makna dzolim disini adalah tidak melihat karena gelap mata hatinya jadi tidak bisa melihat kebenaran alias membabi buta. Itulah sebabnya orang dzalim tindakannya sering tidak terkontrol. Pantaslah jika Allah sudah memberikan pendidikan lewat kalamullah dan sunnah rosulNya tetapi manusia masih saja memilih jalan syaithon dan mengikuti hawa nafsunya sendiri dalam mengarungi hidup di dunia bahkan lupa pada tujuan hidupnya sebagai makhluq yang di ciptakan Allah.

Kembali kepada protype Trio Abu petinggi kota Mekkah di masa rosulullah. Mereka bukan tidak tahu atau tidak mengenal Allah, malaikat, Haji, hari qiyamat dan shoum. Syariat itu sudah lama mereka kenal dan laksanakan sejak nenek moyang mereka namun ibadah mereka tidak menurut perintah Allah dan contoh para rosul melainkan mengikuti selera/hawa nafsu mereka sendiri. Asal tau aja. Mereka berthowaf dengan cara telanjang sambil bernyanyi dan bersiul. Sedangkan kakeknya rosulullah kita ketahui adalah sebagai orang paling dihormati dan pemuka di kalangan suku Quroisy yaitu Abdul Mutholib yang juga dikenal sebagai pemelihara Ka’bah. Begitu juga dengan paman pamannya adalah orang orang pintar dan terhormat di kota Mekkah itu. Tetapi mengapa mereka tidak memahami Dinullah. Allah mengatakan dalam Alqura’n tentang manusia yang tidak mau memahami ayat ayat ( tanda tanda kekuasaan Allah ). Inilah ayatnya.

 ” Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai “ . ( Qs.7:179 ).

Pada ayat diatas orang yang tidak memahami ayat ayat Allah tidak hanya di vonis sebagai bodoh tetapi lebih hina lagi yaitu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Bahkan Allah mengancam mereka menjadi isi neraka jahanam.

Allah juga memvonis orang orang munafiq dan orang yang tidak beriman itu bodoh. Inilah ayatnya.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء
أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ

 ” Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu ”. ( QS.2:13 ).

Ayat ini turun sehubungan dengan  Bani Israil yang tidak mau beriman kepada Allah dan rosulNya tapi mengapa mereka bersikap seperti itu, karena hati mereka telah dikunci oleh Allah. Jadi pemahaman terhadap sesuatu itu ternyata lewat hati bukan otak. Perhatikan ayat berikut;

خَتَمَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ
عَذَابٌ عظِيمٌ
“ Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” ( Qs.2:7 )

[20]. Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.

[21]. Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.

Catatan kaki pada dasarnya adalah ringkasan dari sebuah tafsir. Perhatikan orang yang dikunci hatinya, pendengaran dan penglihatan dikategorikan orang yang tidak dapat menerima petunjuk dan nasehat. Artinya mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat ayat Al Qura’n dan tidak mengambil pelajaran dari tanda tanda kekuasaan Allah. Sama halnya jika orang bersekolah atau menuntut ilmu bertahun tahun tapi tidak faham maka dia boleh dibilang bodoh.

Dalam kehidupan sehari hari saat ini banyak orang terdidik, terhormat dan berkedudukan tinggi dimasyarakat sama halnya petinggi petinggi Mekkah jaman rosulullah mereka disebut masyarakat jahiliyah. Atau masyarakat yang bodoh. Karena mereka tidak bisa memahami Al Qura’n dan Dinul Islam khususnya. Dengan demikian apabila kita tidak berusaha memahami AlQuran secara sempurna serta mengamalkan/ merealisasi kannya dalam kehidupan dan tidak menjadi orang Islam yang kaaffah maka kita masih tergolong bodoh.


FASIQ

Secara bahasa fasiq adalah fasaqo, yafsuqu, fusuqon artinya rusak. Secara syari’ definisinya adalah

  يعرف شئ ولم يعمل به  

artinya memahai sesuatu ( Dinul Islam atau Al Qura’n ) dan tidak menjalankan/ mengamalkannya.

Type muslim seperti ini paling banyak di dunia. Kalau penduduk Islam didunia yang terbesar ada di Indonesia maka orang fasik pun paling banyak di sini. Apakah kita bangga dengan kondisi seperti itu, bangga kepada siapa ?. Tentunya bangga kepada syaithon ( thoghut ).

Bagaimana berita yang ada dalam Al Qura’n tentang orang orang fasiq itu. Inilah ayatnya.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“ Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik
( Qs.59:19 ).

Jadi kata Allah orang yang melupakan Allah, maka Allah akan membuat orang itu lupa pada dirinya sendiri. Nah orang yang seperti ini termasuk orang yang fasiq.  Apa lagi yang dapat menyebabkan seseorang menjadi fasiq, lihat ayat berikut :

فَمَن تَوَلَّى بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“ Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik[210 ( Qs 3:82 )

[210]. Fasik ialah orang yang tidak mengindahkan perintah Allah s.w.t.

Nampaknya ciri ciri orang fasiq menurut tafsir ayat ini bertambah lagi satu ciri yaitu orang yang tidak mengin dahkan perintah Allah swt. Ayat ini turun sehubungan dengan pertanyaan Allah kepada suatu kaum melalui para rosulNya tentang kesetiaan mereka kepada janji untuk beriman kepada Allah dan rosul rosulNya.

وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الإِنجِيلِ بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فِيهِ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ
اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“ Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya[419]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik[420]”. ( Qs.5:47 ).

[419]. Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Quran.

[420]. Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam:
a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (surat Al Maa-idah ayat 44).
b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (surat Al Maa-idah ayat 45).
c. karena fasiq sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini

Apa akibat yang dapat diterima manusia dengan sikap fasiknya selama didunia, inilah ayatnya. Qs.61: 5

وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِين

” dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik”.  

Alhasil dari uraian diatas tentang SESAT, JAHIL DAN FASIQ semuanya menjurus pada keadaan yang merugikan diri sendiri karena bisa berujung di neraka.
Padahal tujuan hidup manusia adalah mengabdi/menyembah
/mengabdi kepada Allah agar pulang kembali ke tempat asal yang suci ( tidak sesat ) dalam keadaan suci dan bahagia abadi di syurga Allah seperti ayat 27-30 surat Al Fajr berikut ini:

 يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي
Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Robmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
masuklah ke dalam syurga-Ku.

Demikianlah kajian ini semoga bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi ikhwanul muslimin rohimakumullah.

سبحنك اللهم بحمد ك اشهد ان لا اله الا انت وشتغفر ك و اتو ب اليك
Maha suci Engkau ya Allah, ilah kami dengan segala pujian untukMu, aku bersyaksi bahwa tidak ada yang berhak di sembah/diibadati kecuali Engkau, dan aku mohon ampun kepada Mu dan kepadaMulah kami kembali.

ولسلم عليكم و رحمة الله و بر كا ته