Kamis, 05 Februari 2015

KRONOLOGIS PERUSAKAN AQIDAH ISLAM MELALUI PRAKTEK PRAKTEK SINKRETISME



KRONOLOGIS
PERUSAKAN AQIDAH ISLAM MELALUI PRAKTEK PRAKTEK SINKRETISME

Secara given manusia itu diciptakan dalam keadaan fithroh. Artinya sudah membawa sifat mengenal dan ingin mengabdi kepada Allah ( ibadah ) dan mengakuinya sebagai Robbul a’lamin (rubbubiyah). Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman.

خلقت عبادى حنفاء كلهم وانهم اتتهم الشيا طين جتا لتهم عن دينهم

“ Sesunguhnya Aku menciptakan hamba hambaKu seluruh nya dalam keadaan lurus ( hanif dan islam ), dan sesungguh nya syaithon datang kepada mereka (manusia) lalu memaling kan mereka
dari Addin (agama) mereka”.
( HR MUSLIM )

Syaithon telah digolongkankan oleh Allah dalam surat Annaas sebagai berikut.
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ - الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ
النَّاسِ - مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. ( Qs.114:4-6 ).

Ayat diatas menegaskan kepada kita bahwa syithon itu bisa berwujud jin dan bisa juga berwujud manusia.
Apakah syaithon itu. Syaithon adalah salah satu musuh manusia yang selalu mengajak kepada pembangkangan (maksiyat) terhadap perintah dan larangan Allah agar manusia dapat bersama sama dengan syaithon itu masuk kedalam neraka.

Allah berfirman.

 إِنَّ الشَّيْطَان لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguh nya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongan nya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala
(Qs.35:6 ).

Sejak Nuh astelah ada benih benih penyimpangan terhadap fithroh yang telah Allah karuniakankepada manusia.
Tidaklah benar jika ada yang mengatakan addin ( “agama
dalam arti sempit ) yang mengesakan Allah itu ada banyak 

 ( yahudi, nasrani, budha, hindu dan lain lain ) melainkan hanya satu yaitu Islam. Jadi sejak Nabi Nuh addin adalah satu, yaitu Islam. Bahkan sejak Adam as sebagai manusia pertama yang diturunkan Allah ke bumi ini.
Kaum nabi Nuh bukan tidak mengenal Allah, bukan pula mereka tidak mengenal malaikat dan hari kemudian/qiyamat. Kalau mereka tidak mengenal Allah, tentu Nabi Nuh tidak mengajak mereka untuk
bertaqwa. Sebab jika manusia saat itu tidak mengenal Allah tentu tidak mungkin
Nabi Nuh menyeru agar memohon ampun atau menyembah Allah, jadi mereka sudah tahu semua itu. Hanya saja mereka ingin menyembah ilah ilah lain selain Allah yang merupakan masih nenek moyang mereka yang berwujud patung patung yang dijadikan berhala.
Gejala atau fenomena itu tidak lain merupakan salah satu yang di sinyalir Allah dalam firmanNya.
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ
عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ
غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ


“ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
( Qs.45:23 )

[1384]. Maksudnya Allah membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.

Seruan  nabi Nuh kepada kaumnya dilakukan untuk memperingati agar mereka tidak menyekutukan ( syirik ) Allah.
أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ
 (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, ( Qs.71:3. ).

Ayat diatas adalah seruan pertama kali oleh manusia (Nabi Nuh AS) kepada manusia untuk mentauhidkan/ menge sakan/  memur nikan peribadatan hanya
kepada Allah.
 


Sikap Nabi Nuh ini pada hakekatnya adalah sikap berserah diri ( Islam ) hanya kepada Allah . Namun kaum nabi Nuh As tidak mudah mengerti dan tidak mau mengerti sambil menutup telinga mereka dengan anak jari mereka sehingga tidak tahu apa yang di sampaikan bahkan mereka mengingkarinya.
وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا
أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا
وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.    (Qs. 71:7 ).

Dengan perasaan sedih Nabi Nuh yang telah berda’wah selama 850 tahun dan mengadukan sikap umatnya yang ingkar itu kepada Allah.

Nuh berkata: "Ya Robku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka,  dan melakukan tipu-daya yang amat besar." ( Qs.71:21-22 ).

Dan umat Nabi Nuh pun berani pula membantahnya dengan menyeru melakukan penyembahan kepada berhala berhala yang merupakan nenek moyang mereka juga yang diabadikan menjadi patung.
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا
سُوَاعًا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا

Dan mereka (kaum nabi Nuh) berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr[1520]." ( QS.71:23 ).

[1520]. Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr adalah nama - nama berhala yang terbesar pada qabilah-qabilah kaum Nuh.
Nama nama Wadd, Suwwa, Yaghuts, Yauq dan Nasr adalah nama berhala yang mereka sembah selain Allah. Nama nama itu pada mulanya adalah orang orang saleh yang kemudian dijadikan patung untuk menghargai dan menghormati jasa kebaikan mereka dan telah berumur cukup tua dari generasi ke generasi sebelum Nabi Nuh.

Pada generasi Nabi Nuh barulah patung patung itu dijadikan berhala untuk disembah, sehingga terjadilah kemusyrikan pertama kali yang dilakukan manusia. Aqidah islam yang dibawa nabi Nuh as itu yang dikenal dengan LAA ILAHA ILLALLAH dalam perjalanannya terus menghadapi kerusakan. Khususnya yang dialami oleh keturunan keturunannya yang menjadi nabi dan rosul.
Baik di era Nabi Hud, Nabi Sholih, Nabi Ibrohim dan selanjutnya di era nabi I’sya pun tidak henti hentinya upaya syaithon baik berupa jin yang menyelinap kedalam hati manusia dalam bentuk hawa nafsu maupun yang berwujud manusia sendiri.
Penyembahan patung sebagai fenomena awal terjadinya
kesyirikan dan sekaligus hal itu merupakan perbuatan mengada ada oleh kaum Nuh tanpa dasar ilmu atau perintah dari Allah dan rosulNya Nuh as.
Kelak tabiat mengada ada tersebut dalam bentuk lain terus
diwarisi manusia hingga akhir jaman
. Salah satu perbuatan mengada ada dijaman Bani Isroil di firmankan Allah dalam salah satu ayat berikut ini.

  ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي
دِينِهِم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
              Hal itu adalah karena mereka mengaku:
"Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam Din mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.

Allah mengatakan bahwa Bani Isroil yang mengada ada tentang
lamanya mereka berada di dalam neraka berakibat mereka terpedaya ( tertipu ) di dalam Dinnya dan hal seperti itu dapat pula memperdayakan atau membuat orang lain tertipu/terpedaya.

AWAL KESYIRIKAN DI KOTA MEKKAH SEBELUM KELAHIRAN MUHAMMAD SAW

Kecenderungan manusia untuk keluar dari fithroh telah dikemuka kan dalam hadits diatas yaitu karena syaithon yang membengkokan nya. Sebelum rosulullah saw lahir kota Mekkah dan masyarakatnya telah terkontaminasi dengan penyimpangan dari dinul islam yang hanih ( lurus ) dan kaffah. Era itu di awali oleh seorang tokoh yang bernama 'Amr bin Luhay bin Qam'ah bin Khindif, bapak dari Bani K'ab. Dia adalah seorang kepala kabilah dari suku Khuza’ah.

Dalam shiroh dijelaskan tentang kiprah 'Amr bin Luhay bin Qam'ah bin Khindif tersebut.

Biografi 'Amr bin Luhay bin Qam'ah bin Khindif Di Jazirah Arab, mayoritas bangsa Arab sudah semenjak lama mengikuti dakwah Ismail, yaitu tatkala ia menyeru kepada agama bapaknya Ibrahim, yang intinya menyembah kepada Allah, menge sakan Nya dan memeluk agama Nya.

Setelah waktu bergulir sekian lama, hingga banyak di antara mereka yang melalaikan ajaran tauhid yang pernah disampaikan kepada mereka. Sekalipun begitu, masih ada sisa ajaran tauhid dan beberapa syiar dari agama Ibrahim, hingga muncul 'Amr bin Luhay, peminpin bani Khuza’ah. Dia tumbuh sebagai orang yang suka berbuat bijak, mengeluarkan shadaqah dan hormat terhadap urusan-urusan agama, sehingga semua orang mencintainya dan hampir-hampir mereka mengang gapnya sebagai salah
seorang ulama besar dan wali yang disegani.
Kemudian dia mengadakan perjalanan ke Syam. Disana dia melihat penduduk Syam yang menyembah berhala dan mengang gap hal itu sebagai sesuatu yang baik serta benar. Sebab menurutnya, Syam adalah tempat lahirnya para nabi, rasul dan turunnya kitab-kitab suci. Maka dia pulang sambil membawa berhala HUBAL (DEWA BULAN) dan meletakannya di dalam Ka’bah.
Setelah itu dia MENGAJAK penduduk Mekkah untuk MENYEM BAH HUBAL tersebut. Orang-orang Hijaz pun banyak yang mengikuti penduduk tanah suci.
Berhala mereka yang terdahulu adalah MANĀT, yang ditempatkan di Musyallal di tepi Laut Merah di dekat Qudaid. Kemudian mereka membuat LATTA di Tha’if dan ‘UZZÁ di Wadi Nakhlah. Ketiga berhala itulah yang paling besar.
Setelah itu kemusyrikan semakin merebak dan
berhala-berhala yang lebih kecil bertebaran di setiap tempat di Hijaz.
Dikisahkan bahwa Amr bin Luhay mempunyai pembantu dari jenis jin. Jin ini memberitahukan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nuh yaitu WADD, SUWAA, YAGHUTS, YA’UQ dan NASR terpendam di Jiddah. Maka dia datang kesana dan mengangkatnya, lalu MEMBAWANYA
ke
TIHAMAH. Setelah tiba musim haji, dia menyerahkan berhala-berhala itu kepada berbagai kabilah akhirnya berhala-berhala itu kembali ke tempat asalnya masing-masing, sehingga di setiap
kabilah dan di setiap rumah hampir pasti ada berhalanya.
Mereka juga memenuhi
Ka'bah dengan berbagai macam berhala dan patung.
Tatkala Muhammad menaklukan Mekkah, disekitar Ka'bah ada tiga ratus enam puluh berhala. Ia menghancurkan berhala-berhala itu hingga runtuh semua, lalu memerintahkan agar berhala-berhala tersebut dikeluar kan dari masjid dan dibakar.
Ibnu Hisyam berkata bahwa salah seorang dari orang
berilmu berkata kepadaku bahwa: 'Amr bin Luhay pergi dari
Makkah ke Syam untuk satu keperluan. Ketika tiba di Ma'arib, daerah di Balqa'. Ketika itu, Ma'arib didiami Al Amaliq - anak keturunan IMLAQ
(ada yang mengatakan Amliq) BIN LAWUDZ SAM BIN NUH
. Di sana, Amr bin Luhai melihat mereka menyem bah berhala. la berkata kepada mereka, "Berhala-berhala apa yang kalian sembah seperti yang aku lihat ini?" Mereka berkata kepada Amr bin Luhay, "Kami
menyembah berhala-berhala ini guna meminta hujan kepadanya, kemudian ia memberi kami hujan. Kami meminta pertolongan kepadanya kemudian ia memberikan pertolongan kepada kami."
Amr bin Luhai berkata kepada mereka,
"Apakah kalian mau memberiku satu berhala untuk aku
bawa ke
jazirah Arab kemudian mereka menyembahnya?" Mereka memberi Amr bin Luhai satu berhala yang bernama Hubal. Amr bin Luhay tiba di Makkah dengan membawa berhala Hubal. Ia memasangnya, kemudian memerintahkan manusia menyembahnya dan mendewa-dewakannya.
Dalam beberapa hadits yang shahih yang ditulis oleh Imam Bukhari, Muhammad membuat ramalan bahwa 'Amr bin Luhay akan masuk neraka dan sembari menyeret usus-ususnya. Kisah ini diceritakan oleh Abdullah bin Abu Bakr bin Muhammad bin Amr bin Hazm berkata kepadaku dari ayahnya yang berkata bahwa aku diberitahu
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Aku melihat Amr bin Luhay menyeret usus- usus nya di neraka. Aku bertanya kepadanya
tentang manusia (yang hidup) antara aku dengan nya, ia menjawab, Mereka telah binasa."

SINKRETISME DI MASA ISA AS.

I’sya as di tuduh ingin menjadi “raja Yahudi” di sampaikan kepada penguasa Romawi. Namun Allah swt menyelamat kan I’sya as dari hukuman penguasa Romawi dan Allah menyerupakan Yudas dengan I’sya as dan lalu Yudas di salib di Golgota. Sepeninggal nabi I’sya as yang nota bene adalah seorang muslim, ajarannya mulai di rubah oleh Yahudi dengan “Takkim”
 
yaitu : Merusak ajarannya yang ada seperti mengha lalkan yang haram dan sebaliknya. Merusak akidah dengan doktrin Trinitas. Merusak Injil yang ada dengan Injil palsu
·       
Saul (Paulus) dijadikan tandingan Nabi Isa a.s.

Pada Masa Islam

Pada masa Rasulullah orang-orang Yahudi memupuk Munafiqin dan Muhadin. Mereka dianta ranya berusaha menfitnah istri Nabi, mengacaukan ajaran Islam, memecah belah kaum Anshor dan Muhajirin.
·       
Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan.
·       
Membuat ratusan hadist-hadist palsu, memasukkan dongeng Israiliyat merubah penafsiran Al-Quran dan sebagainya
·       
Mendangkalkan aqidah umat dengan filsafat Yunani sehingga timbul aliran kerahiban, tarikat sufi, mu’tazilah dan sebagainya. Maka datangalah filsuf-filsuf Islam yang menguraikan akidah islam dengan jalan filsafat Yunani, menuruti pikiran Aflatun (Plato), Aristun (Aristoteles) dan lainya.
·       
Membuat lembaga pendidikan Islam yang dipim pin seorang alim didikan Freemasonry yang menafsirkan Alquran dan hadist dengan alam
pikiran Freemasonry.
·       
Menghidupkan sunnah-sunnah jahiliah dengan alasan melestarikan adat istiadat nenek moyang.
·       
Menjadikan Islam supaya Tasyabbuh dengan Nasrani dan agama lain, diantaranya dengan memasukkan bentuk nyanyian gereja ke masjid,
ulang tahun dan sebagainya

MUNCULNYA SUFI DAN TASAWUF DI IRAK ( keru sakan internal dari umat islam yang sesat )

Para ulama Bashrah yang mendapati masa kemunculan mereka, tidaklah tinggal diam. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh – Al Ashbahani rahimahullah dengan sanadnya dari Muhammad bin Sirin rahimahullah bahwasanya telah sampai kepadanya berita tentang orang-orang yang mengutamakan pakaian yang terbuat dari bulu domba, maka beliau pun berkata:  

“Sesungguhnya ada orang-orang yang mengutama kan pakaian yang terbuat dari bulu domba dengan alasan untuk meneladani Al Masih bin Maryam ! Maka sesungguhnya petunjuk Nabi kita lebih
kita cintai (dari/ dibanding petunjuk Al Masih), beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam biasa mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan katun dan yang selainnya.”
(Diringkas dari Majmu’ Fatawa, karya Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah Juz 11, hal. 6,16
).

SIAPAKAH PELETAK/PENDIRI TASAWUF ?

IBNU ‘AJIBAH seorang SUFI FATHIMI, mengklaim bahwasanya peletak Tasawuf adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri.
Yang mana beliau –menurut Ibnu ‘Ajibah – mendapatkan nya dari Allah Ta’ala melalui wahyu dan ilham.

Kemudian IBNU ‘AJIBAH berbicara panjang lebar tentang per masalahan tersebut dengan
DISERTAI BUMBU-BUMBU KEANEH AN dan KEDUSTAAN. Ia
berkata: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dengan membawa ilmu syariat, dan ketika ilmu itu telah mantap, maka turun lah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pun
mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang khususnya saja. Dan yang pertama kali menyam paikan Tasawuf adalah Ali bin Abi Thalib Radiyal lahu ‘anhu, kemudian Al Hasan Al Bashri rahimah ullah menimba darinya.”
(Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyah,hal. 8).

Asy Syaikh Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata:

“Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan tuduhan keji lagi lancang terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, ia menuduh dengan kedustaan bahwa beliau menyembunyi kan kebenaran.

Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi dengan tuduhan tersebut, kecuali seorang zindiq yang keluar dari Islam dan berusaha untuk memaling kan manusia dari Islam jika ia mampu, karena Allah Ta’ala telah perintahkan Rasul-Nya Shallal lahu ‘alaihi wassalam untuk menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman-Nya (artinya):
“Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah ditu runkan kepa damu oleh Rabbmu, dan jika engkau tidak melakukannya, maka (pada hakikatnya) engkau tidak menyampaikan risalahNya.”(QS.5:67)

Beliau juga berkata: “Adapun pengkhususan Ahlul Bait dengan sesuatu dari ilmu dan agama, maka ini merupakan pemikir an yang diwarisi oleh orang- orang Sufi dari pemimpin-pemimpin mereka (Syi’ah).

Dan benar-benar Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu sendiri yang membantahnya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu Thufail Amir bin Watsilah Radiyallahu ‘anhu ia berkata:

“Suatu saat aku pernah berada di sisi Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu,
maka datanglah seorang laki-laki seraya berkata
:
“Apa yang pernah dirahasiakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam kepadamu?” Maka Ali pun marah lalu mengatakan:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam belum pernah merahasia kan sesuatu kepadaku yang tidak disam paikan kepada manusia ! Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah memberitahu kan kepadaku tentang empat perkara.

Abu Thufail Radiyallahu ‘anhu berkata: “Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin ?”

Beliau menjawab: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “(Artinya) Allah melaknat seorang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat seorang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat seorang yang melindungi
pelaku kejahatan, dan Allah melaknat seorang yang mengubah tanda batas tanah.”
(At Tashaw wuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 7-8).

Hakikat Tasawuf

Bila kita telah mengetahui bahwasanya Tasawuf ini bukan lah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu, maka dari manakah ajaran Tasawuf ini ?

Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka. Maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah.

Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam , dan juga
dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini.

Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi dan zuhud Buddha.
(At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28). [1]

Asy Syaikh Abdurrahman Al Wakil rahimahullah berkata:

“Sesungguhnya Tasawuf merupakan tipu daya syaithan yang paling tercela lagi hina, untuk
menggiring hamba-hamba Allah Ta’ala di dalam memerangi Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam.

Sesungguhnya ia (Tasawuf) merupakan TOPENG BAGI MAJUSI AGAR TAMPAK SEBAGAI SEORANG RABBANI, bahkan ia seba gai topeng bagi setiap musuh (Sufi) di dalam memerangi agama yang benar ini.

Periksalah ajarannya ! niscaya engkau akan mendapati padanya ajaran BRAHMA (HINDU), BUDDHA, ZARADISYTIYYAH, MANAWIYYAH, DISHANIY YAH, APLATONIYYAH, GHANUSHIY YAH, YAHUDI, NASHRANI, DAN BERHALAISME
JAHILIYYAH.”
(Muqaddimah kitab Mashra’ut Tashawwuf, hal. 19). [2]

Beberapa Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf
1. Al Hallaj seorang dedengkot sufi, berkata : “Kemudian Dia (Allah) menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam bentuk orang makan dan
minum.”
(Dinukil dari Firaq Mua’shirah, karya Dr. Ghalib bin Ali Iwaji, juz 2 hal.600).

Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy Syuura : 11)

“Berkatalah Musa : “Wahai Rabbku nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat- Mu.” Allah berfirman : “Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku (yakni di dunia-pen)………” (AlA’raaf : 143).
2. Ibnu ‘Arabi, tokoh sufi lainnya, berkata : “Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi
Allah !”
(Fushushul Hikam).[3] Betapa kufurnya kata-kata ini …,tidakkah orang-orang Sufi sadar akan kesesatan gembongnya ini ?!

3. Ibnu ‘Arabi juga berkata : “Maka Allah memujiku dan aku pun memuji-Nya, dan Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.” (Al Futuhat Al Makkiyyah).[4]

Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat : 56).

“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Pemurah dalam keadaan sebagai hamba.” (Maryam : 93).

4. Jalaluddin Ar Rumi, seorang tokoh sufi yang kondang berkata : “Aku seorang muslim, tapi aku juga seorang Nashrani, Brahmawi, dan Zaradasyti, bagiku tempat ibadah sama … masjid, gereja, atau tempat berhala-berhala.” [5]
Padahal Allah Ta’ala berfirman :

“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imran : 85)

5. Pembagian ilmu menjadi Syari’at dan Hakikat, yang mana bila seseorang telah sampai pada tingkatan hakikat berarti ia telah mencapai martabat keyakinan yang tinggi kepada Allah Ta’ala, oleh karena itu gugurlah baginya
segala kewajiban dan larangan dalam agama ini.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :

“Tidak diragukan lagi oleh ahlul ilmi dan iman bahwasanya perkataan tersebut termasuk
sebesar-besar kekafiran dan yang paling berat.

Ia lebih jahat dari perkataan Yahudi dan Nashrani, karena Yahudi dan Nashrani beriman dengan sebagian dari isi Al Kitab dan kafir dengan
sebagiannya, sedangkan mereka adalah orang- orang kafir yang sesungguhnya (karena mereka berkeyakinan dengan sampainya kepada martabat hakikat, tidak lagi terkait dengan kewajiban dan larangan dalam agama ini, pen).”
(Majmu’ Fatawa, juz 11 hal. 401).

6. Dzikirnya orang-orang awam adalah
لا إله إلا الله , sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus “الله / Allah”, “هو / Huu”, dan “آه
/ Aah” saja.

Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

“Sebaik-baik dzikir adalah
لا إله إلا الله.”
(H.R. Tirmidzi, dari shahabat Jabir bin Abdullah Radiyallahu ‘anhu, dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami’, no. 1104).[6]

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Dan barangsiapa yang beranggapan bahwa
لا
إله إلا الله

dzikirnya orang awam, sedang kan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus adalah “هو
/ Huu”, maka ia seorang yang sesat dan menyesat kan.”
(Risalah Al Ubudiyah,  hal. 117-118, dinukil dari Haqiqatut Tashawwuf, hal. 13)

7. Keyakinan bahwa orang-orang Sufi mempunyai ilmu Kasyaf (dapat menyingkap hal-hal yang tersembunyi) dan ilmu ghaib.
Allah Ta’ala dustakan mereka dalam firman-Nya:

“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Allah.” (An Naml : 65)

8. Keyakinan bahwa Allah Ta’ala menciptakan Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wassalam dari nuur / cahaya-Nya, dan Allah Ta’ala ciptakan segala
sesuatu dari cahaya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.
 

 Padahal Allah Ta’ala berfirman :
“Katakanlah (Wahai Muhammad), sesungguhnya aku hanya lah seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku …” (Al Kahfi : 110).

“(Ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku akan ciptakan manusia dari tanah liat.” (Shaad : 71
)

PERUSAKAN AQIDAH ISLAM DI ERA PERANG
SALIB

Berabad abad yang lalu sebelum tejadinya perang salib  AlQura’n dan sholat adalah satu satunya
hiburan bagi orang orang beriman (mu’min).
Barulah setelah islam mengalami kekalahan pertama kali sekitar abad 13 maka pengaruh tradisi kafir menembus kehidupan umat islam. Serangan pemikiran (ghizwul fikri) dari kaum kafir (nashroni dan
yahudi)
semakin nyata terhadap umat islam khususnya setelah kaum kafir kalah dalam perang salib.
Terutama dipelopori oleh Raja Louis IX. Berikut catatan sejarah dari dicetuskannya ghizwul fikri pertama kali oleh Louis IX sebagai berikut :
Sejarah mencatat kegemilangan umat islam di setiap peperangan melawan orang orang kafir di masa lalu, yaitu sebelum perang salib ke VII pada tahun 1248-1254.
Adalah Raja Louis IX yang pertama kali mencetuskan
perang pemikiran ( Ghizwul fikri )
terhadap umat islam.
Dari pengalaman kekalahannya di perang salib dan sebelum dibebaskan sebagai tawanan Mesir pada tahun 1270 perkataan Louis IX menjadi pegangan para tokoh tokoh kafir di Eropa, perkataannya adalah sebagai berikut :
”Kalian tidak mungkin bisa mengalahkan kaum Muslimin di medan perang, kalian harus mengalahkan mereka terlebih dahulu di medan pemikiran. Setelah itu akan mudah bagi kalian untuk menguasai mereka. Dan mereka adalah kaum yang ”hati hati” ( waspada) terhadap bius bius budaya kalian”.
Hal ini ditambahkan lagi oleh pernyataan seorang orientalis yang bernama Syatilin sebagai berikut :
 ”Gelas anggur dan artis mampu menghancurkan umat Muhammad dari pada seribu meriam maka
tenggelamkanlah umat Muhammad kedalam cinta materi dan syahwat”

PENINGKATAN STRATEGY GHIZWUL FIKRI KEPADA UMAT ISLAM DI ABAD 20
Strategy perang pemikiran ( ghiswul fikri ) tersebut terus diwariskan dari generasi kegenerasi kaum
kafir
( yahudi dan nashroni )sampai saat ini dan hari kiamat.

Berikut pernyataan seorang tokoh yahudi Samuel
Zwimmer
pada tahun 1935. Samuel Zwemmer adalah
seorang
yahudi yang sangat menguasai tentang islam dan dia adalah pendiri sebuah majalah islam yang cukup terkenal di abad 20 dengan nama majalahnya adalah
  “Al Islam Tahaddu li Aqidatin”.
Berikut kutipan dari pidatonya di konfrensi missi di Yerussalam.
“Misi utama kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin
beralih agama menjadi orang Kristen atau Yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam.
Kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksi atan, memburu kenikmatan hidup, dan orientasi hidupnya semata untuk memuaskan hawa nafsunya…” ( Diucapkan olah Samuel Zwemmer seorang tokoh Yahudi, dibacakan pada Konfrensi Missi di Yerussalam  tahun 1935 ).
Perhatikan TARGET MEREKA adalah MENJAUHKAN
GENERASI MUDA ISLAM,
JAUH DARI ISLAM, MALAS BEKERJA KERAS, SUKA BERFOYA FOYA, SENANG DENGAN KEMAKSI ATAN, MEMBURU KENIKMATAN HIDUP, ORIENTASI HIDUPNYA SEMATA MATA UNTUK MEMUASKAN HAWA NAFSU.

Lengkap lah sudah rencana perusakan aqidah umat islam
oleh orang orang kafir ( yahudi dan nashroni ) sejak abad 13 sampai saat ini.
Sadarkah umat islam dengan aksi aksi perusakan aqidahnya oleh musuhnya. Lalu dengan apakah operasionalisasi strategy itu.
Perhatikan sebuah artikel dari VOI ( Voice of Islam )
berikut yang di posting oleh Desvanto R berikut ini.

Waspadai 5F & 4S

Umat Islam banyak dihadapkan dengan bermacam tantangan, perlawanan dan berbagai bentuk pengaruh yang di lakukan. Baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi oleh para musuh-musuh Islam.
Juga berbagai macam penindasan yang di lakukan oleh orang-orang kafir secara biadab khususnya di daerah-daerah muslim yang minoritas. Namun ironisnya berbagai macam tantangan dan ancaman tersebut belum sepenuhnya mampu menyadarkan umat Islam untuk bangkit dari sebuah kepedulian.

Bahkan banyak di antara umat Islam melihat sebuah kedzoliman dan penindasan yang di lakukan oleh orang-orang kafir dengan perasaan dingin dan cenderung cuek.
Benarkah nurani umat islam sudah banyak yang mati karena banyaknya pengaruh budaya yang
di obral oleh orang-orang kafir?

Wahai saudara-saudaraku bangunlah dari keterpu rukanmu karena di depan kalian musuh-musuh kita tak pernah patah semangat untuk menyesatkan kita,
 

Ingatlah akan Firman Allah SWT berikut ini.:


 وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُل 
 إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي
جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ

"Orang-orang Yahudi dan Nashroni tidak akan rela kepadamu sehingga kamu mengikuti agama mereka Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.". ( Qs.2:120 ).

Musuh-musuh Islam sangat jeli melihat kelemahan sendi-sendi umat Islam, sehingga jika umat Islam sudah melepas sendi-sendi Islam maka Islam hanya akan tinggal nama saja.
Diantara sendi-sendi Islam yang dijadikan target utama mereka (menjauhkan umat islam dari aqidah islam) yang menjadi kelemahan dari umat Islam telah di peringatkan Sabda Nabi saw:

"Aku tinggalkan dua perkara yang mana apabila kalian berpegang teguh pada keduanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat; Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rosul-Nya (Hadits) ".

Dalam rangka merealisasikan misinya para musuh-musuh Islam telah melancarkan strategi jitu dengan sasaran "4S" (Sing, Sex, Sport, Smoke) juga dengan sasaran "4F" (Fun, Fashion, Food, Faith).
 

Ternyata sasaran tersebut dianggap paling efektif oleh musuh-musuh Islam,
Karena itu tidak heran jika umat Islam dewasa ini banyak yang tidak mempelajari Islam secara benar bahkan dengan jujur kita akui banyak di temui budaya-budaya yang sudah tidak Islami yang terkait dengan "4S" dan "4F" SING :
SING : ( Musik-musik ) yang mempertunjukkan budaya dan lirik orang kafir dengan berbagai instrumennya.
SEX : Banyaknya media yang menyajikan
gambar dan tayangan yang mengandung unsur pornografi dan porno aksi.
SPORT : Berbagai macam efen olahraga
yang tidak mencer minkan kultur Islam (membuka aurat) serta digelar tanpa memperhatikan waktu sholat.
SMOKE : Rokok yang sudah umum dikalangan tua maupun muda,awam maupun intelektual bahkan kebanyakan kaum muslimin adalah pecandu rokok yang hukumnya menurut jumhurul'ulama adalah MAKRUH, artinya sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Bahkan menurut sebagian ulama adalah haram.
FUN : Lawakan, tontonan -tontonan yang lucu yang sering kita jumpai dalam tayangan televisi yang hal tersebut sangat di benci Rasulullah.
FASHION : Busana, terutama dikalangan
generasi muda yang
kebanyakan sudah berkiblat pada trend-trend orang kafir yang selalu mengumbar aurat dan menimbulkan syahwat.
FOOD : Makanan, berbagai makanan jadi dan
cepat saji yang diproduksi oleh pabrik yang belum jelas kesucian dan kehalalannya.
FAITH : Kepercayaan, yang dimaksud adalah faham-faham yang dikembangkan oleh orang-orang kafir seperti Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Persamaan Gender, Kebebasan Berekspresi, Bebas berhubungan kelamin dengan sesama jenis, Anti Poligami, Liberalisme, Komunisme, Orientalisme, Zionisme, Kapitalisme dan lain sebagainya yang semuanya itu untuk membenturkan dengan Aqidah umat islam.
Satu strategy lagi yang dilupakan oleh umat Islam adalah FINANCE atau FINANCING  ( keuangan atau pembiayaan )
Adapun target-target yang di inginkan dari sasaran "4S" dan "4F" tersebut adalah :
1. Memurtadkan orang Islam secara massal.
2. Menjadikan umat Islam tidak faham dengan ajarannya secara benar dan mendalam.
3. Menciptakan tokoh-tokoh muslim untuk dijadikan agen-agen dan antek-antek kafir dengan alasan kerjasama.
4. Merintangi gerak dakwah islam serta aktifitasnya.
5. Menjauhkan semangat umat islam dari semangat jihad dan amar ma'ruf nahi munkar.
6. Menciptakan perpecahan dan permusuhan di kalangan umat islam.
7. Menjadikan umat islam jauh dari beribadah kepada Allah SWT.
8. Menciptakan opini publik berupa pemikiran yang sesat dan menyesatkan.
Merek orang orang kafir itu menyusun rencana strategis dan taktik operasionalnya tentunya dengan terlebih dahulu mempelajari islam secara mendalam. Misalnya mereka faham betul konsekuensi logis dari ditinggalkannya Al Qura’n dan Hadits oleh umat islam sebagaimana bunyi hadits berikut ini.
"Aku tinggalkan dua perkara yang mana apabila kalian berpegang teguh pada keduanya,
niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat; Kitabullah
(Al-Qur'an) dan Sunnah Rosul-Nya

(Hadits) ".
Tanpa memahami kekuatan dan kelemahan umat islam mereka tidak akan mampu merusak
aqidah umat islam.

Terlihat mereka memerangi islam dengan segala hal hal yang memang dilarang dalam aqidah
dan ibadah umat islam
. Seperti SEX, SPORT, SING, SMOKE yang semuanya itu dilarang. Khusus sex yang
dihalalkan adalah sex yang berdasarkan pernikahan secara syari’ sedangkan yang lainnya terlarang,  syubhat dan MAKRUH ( DIBENCI ALLAH ).
Nah, semua yang dibenci Allah itu dicoba untuk di tawarkan kepada umat islam agar disenanginya, sehingga Allah akan membenci umat Islam karena
menyenangi sesuatu yang dibenci Allah.
Allah pun sudah memperingatkan umat islam tentang sikap orang yahudi dan nashroni
terhadap umat islam 1.430 tahun lebih yang lalu sebagai mana firmanNya berikut ini.

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ
مِلَّتَهُمْ
"Orang-orang Yahudi dan Nashroni tidak akan rela kepadamu sehingga kamu mengikuti millah mereka".  ( Qs.2:120 ).
Di anak kalimat Allah telah menyatakan “sehingga kamu mengikuti kebiasaan ritual ( millah ) mereka”.
Sedangkan di awal kalimat " Orang-orang Yahudi dan Nashroni tidak akan rela kepadamu “.
Artinya antitesa ayat diatas adalah bahwa orang orang  Yahudi dan nashroni akan menjadi rela (
senang dan loyal  ) dengan umat islam ketika umat islam telah mengikuti cara hidup (millah ) mereka.
Jadi ketika mereka sudah bersikap bersahabat, baik dan penuh perhatian adalah suatu
indikasi mereka sudah rela. Maka mereka tidak lagi memerangi secara fisik dan pemikiran tetapi mulailah mereka menjajah dengan menguras semua sumber daya alam yang dimiliki oleh umat islam ( umat islam telah lengah dan lalai ) melalui tokoh tokoh negarawan, politisi, seniman, ilmuwan bahkan rohaniawan islam pun telah diangkat jadi tokoh tokoh dunia dan menjadi agen agen mereka.
Mengapa bisa demikian ?. Karena semua system hukum dan politik serta pemerintahan  juga telah menggunakan cara cara mereka.
Bahkan yang sangat tidak manusia - walaupun mereka mengajarkan hak azasi manusia-
adalah rencana mereka untuk mengurangi jumlah populasi manusia melalui badan badan FAO dengan membuat obat obat tanaman yang menurunkan zat nutrisi. Dan lewat pengalabuan badan WHO itu berbagai penyakit yang disebarkan lewat berbagai produk makanan kaleng.
Sehingga dalam skenario itu jumlah populasi yang tertinggal hanya ras yahudi sedangkan ras non yahudi akan dikurangi sedikit demi sedikit. Wallahu a’lam
Apakah ada relevansinya semua strategy operasional atau taktik perang pemikiran( ghizwul fikri ) yang dipraktekan yahudi dan nashroni itu dengan pengrusakan aqidah dan ibadah umat islam ?. Kita hanya cukup mengidentifikasi saja satu persatu lalu kita timbang dengan Al Qura’n dan Assunnah rosulullah s.a.w, maka sudah pasti kita akan temukan pertentangan yang banyak antara taktik perang pemikiran ( ghizwul fikri ) mereka itu dengan semua syaria’t islam yang bersumber pada Al Qura’n dan Assunnah .
Oleh karena itu adalah tugas semua orang beriman untuk membalas ghuizwul fikri dan taktiknya itu dengan da’wah yang tidak boleh putus hingga hari kiamat.
 

Saat ini serangan mereka ( nashroni dan yahudi ) sudah masuk keruang keluarga kita melalui berbagai jenis media.
Berupa program program tv, tabloid, hp, internet, radio dan majalah remaja dan bisnis serta media lainnya bahkan masuk kedalam kehidupn pribadi umat islam lewat hp dan blackberry atau smartphone lainnya.

Diluar luar rumah sarana peralatan perang mereka ( ghizwul fikri ) juga siap menyerbu umat islam seperti bioskop, toko alat musik, toko elektronik ( televisi, radio, vcd, komputer, hand phone dll ), serta butik dan super market yang menjual aneka
makanan dan pakaian produksi mereka.
Orang islam yang awam dan tidak beriman serta jahil tentang situasi menganggapnya itu adalah sebuah kemajuan ekonomi atau gengsi/prestige sebagai hasil pembangunan atau modernisasi.
Padahal apabila kita tidak menyikapi semua itu dengan timbangan timbangan syariat islam maka semuanya tidak hanya mendapat penderitaan di dunia ( penyakit dan kemiskinan ) akan tetapi yang lebih merugikan adalah membawa umat ke neraka. Nau’zdu billahi min dzalik. Untuk itu perlu kiranya kita mengingat kembali firman Allah yang telah kita  singgung sebelumnya berikut ini.
وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُم مِّنَّا
عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan
pada mereka (dalam kehidupan dunia)
, kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami."
( Qs.11:48 )

Tentu saja yang dimaksud” mereka yang akan ditimpa azab yang pedih dari Kami ” adalah mereka yang dikarunia kesenangan dunia tetapi tidak bersyukur dan tidak membelanjakan hartanya di jalan Allah.

GENERASI MUDA ISLAM TIDAK MENGENAL ISLAM YANG HANIF DAN KAFFAH.

Setelah berabad abad umat islam diperangi oleh musuh musuh islam di tambah lagi terumbarnya hawa nafsu dikalangan umat islam sendiri dan pengamalan ( praktek ) ibadah yang tidak dilandasi oleh ilmu melainkan hanya semata mata mengikuti hawa nafsu ( kepentingan dunia ) dan akal yang tidak dibimbing wahyu maka terasa islam menjadi asing oleh umat islam sendiri. Tidak mengherankan ketika seorang muslim beramal dengan mengikuti sunnah rosulullah saw muslim yang lain merasa asing dengan amal muslim yang nyunnah itu. 
ان الا سلا م بد اء غر يبا و سيعود غريبا كما بداء فطوبى للغرباء

”Sesungguhnya Islam itu berawal dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti awalnya, maka kebahagiaanlah bagi orang orang yang asing itu ”

Padahal satu satunya fase dinul islam yang memiliki pagar pembatas untuk memelihara agar dinul islam itu tidak mengalami perubahan sepeninggal rosulul  lah saw adalah di fase Muhamnmad saw dengan hadits nya yang terkenal sebagaimana juga telah dikemukakan di atas dan hadits lebih tehnis lagi berikut ini. 
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشرالأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة    وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة
فيالنار
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam, seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan itu ditempatnya di Neraka.” (Shåhih, HR. Muslim no. 867).
Menurut ucapan rosulullah saw di atas
bahwa “ setiap yang diada adakan adalah bida’h, setiap bida’h itu sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka “.
Maksud dari kata kata “diada adakan” pada hadits di atas adalah mengada ada ( menambah nambah ) dalam peribadat an yang tidak berasal dari rosulullah saw. Artinya rosulullah sudah memberi batas dalam peribadatan tidak bisa ditambah dan tidak di kurang semua sudah ada contohnya. Maksud yang terkandung dalam hadits tersebut adalah agar islam
tetap utuh dan asli
sebagaimana aslinya sejak awal di dakwahkan rosulullah saw sampai beliau wafat.
و سر الاء و مر و محد تسها و كل محد تس بد عه و كل بدعة ضل له و كل ضل لة في ا لنا ر 

Seburuk buruk urusan adalah mengada ada dalam peribadahan yang bukan dariku. Dan setiap
yang mengada ada itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.
(
HR . Buchari Muslim )
من احد ث فى امرنا هذ اما ليس منه فهو ر د
“ Barang siapa yang mengada ada di dalam urusan kami ( dinul islam ) yang bukan berasal dari kami, maka tertolaklah dia “. ( HR BUKHARI DAN MUSLIM )
من عمل عملا ليس عليه امر نا فهو رد

“Barang siapa yang mengerjakan sesuatu perbuatan ( amal ) yang tidak ada keterangannya
( sumbernya ) dari Kami (Allah dan NabiNya) maka tertolaklah perbuatanya ( amalnya ) itu “.
  ( HR MUSLIM )

Allah swt juga telah menutup wahyu yang diturunkan kepada rosulNya Muhammad saw dengan firmanNya.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمنعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Dinmu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi Addin bagimu”. (Qs.5:3 )

SELAMATAN MAYIT SEBAGAI RITUAL DAN META MORFOSE MANTERA KE DALAM AYAT AL QURA’N

Awal mula acara tersebut berasal dari upacara peribadatan (baca: selamatan) nenek moyang bangsa di Nusantara ini  yang mayoritasnya beragama Hindu dan Budha.

Upacara tersebut sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia yang diselenggarakan pada waktu seperti halnya waktu tahlilan.
Namun acara tahlilan yang tidak dicontohkan nabi saw itu secara praktis di lapangan berbeda dengan prosesi selamatan agama lain ( Hindu ).
Yaitu dengan cara mengganti mantera
mantera dan doa-doa ala agama lain dengan bacaan dari Al Quran, maupun
dzikir-dzikir dan doa-doa ala Islam menurut mereka.
Dari aspek historis ini kita bisa mengetahui bahwa sebenarnya acara selametan dengan membaca tahlilan merupakan adopsi (pengambilan) dan sinkretisasi (pembauran) dengan agama lain.
Kiranya bukanlah suatu yang mengherankan adanya fenomena tersebut diatas. Karena sejak Adam sampai hari ini dan nanti di akhir jaman manusia memang mengakui Allah yang Maha Kuasa menciptakan segalanya dan memelihara serta memberi rizqi. Namun tatkala harus mengham bakan diri kepada Allah mereka tidak mau, melainkan malah menghambakan diri kepada selain Allah disamping juga menyembah kepada Allah. Itu juga yang dilakukan manusia manusia di nusantara ini sejak zaman pra islam.

Kromosom nenek moyang penduduk di nusantara ini telah bersemayam di dalam DNAnya yang hingga kini sulit direformat menjadi manusia yang berorientasi secara murni pada Keesaan Allah ( tauhid ) baik dalam menghamba kan diri ( beribadah/ ubudiyah ) maupun dalam pengakuan kepada keesaan pada kekuasaanNya ( rububbiyah ) serta kepada sifat sifatNya kecuali Allah sendiri yang akan memberikan hidayah kepada
manusia yang sesat itu.

Oleh karena itu tidak mengherankan ketika ayat ayat Allah diyakini mempunyai kekuatan mistis, magis dan supra natural seperti tokoh tokoh sakti mandraguna dalam mithologi penduduk di nusan tara ini. Termasuk mithos kesaktian para wali penyebar Dinul Islam di pulau jawa dimasa lalu.

Sri Sultan Hamengkubuwono dalam makalahnya menulis:

“Pada jaman Islam ini, muncul naskah-naskah berisi mantra-mantra  yang  berciri  mitologi  Islamseperti Kitab Ambiya Jawi, Serat Anggit Kidung Berdonga, Serat   Puji  yang   masih 
tersimpan   di   Keraton Yogyakarta”.
 

Memang Allah mengatakan bahwa Al Qura’n itu penawar dan rohmat sebagai mana firman
 

Allah berikut ini.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ
الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menam bah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. ( Qs.17:81 ).

Kata “Syifa” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “penawar” ada juga yang mengartikan obat secara jasmaniah. Dalam benak kita obat itu berhubung an dengan suatu penyakit. Sehingga Al Qura’n di tafsirkan sebagai obat bagi penyakit di dalam tubuh jasmani. Oleh karena dengan adanya pemahaman seperti itu maka banyak umat islam yang menggunakan ayat ayat Al Qura’n untuk mengobati penyakit pada tubuh atau jasmani.
Bahkan ada yang membakar ayat ayat Al Qura’n tersebut lalu direndam di air kemudian diminum airnya. Termasuk para dukun dan para normal.

Padahal Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa yang dimaksud penawar dalam ayat tersebut adalah penawar kepada penyakit hati. Seperti ragu  (royba), nifak, syirik, penyimpangan (bida’h), dan kecenderungan pada kebatilan. Semuanya itu tidak berhubungan dengan hati dalam arti fisik/jasmaniah. Tetapi hati dalam arti non fisik atau kerohaniaan atau mental.

Disamping itu ayat tersebut juga menyebutkan bahwa Al Qura’n itu sebagai “rohmat”.

Berdasarkan ayat ini tidak sedikit yang menafsirkan bahwa ayat ayat Al Qura’n itu mempunyai kemampuan yang supranatural seperti kesaktian dan kemampu an yang berada diluar akal dan indera manusia. Pendeknya mengandug kesaktian atau “mukjizat” dalam arti tertentu. Padahal Ibnu katsir menjelaskan ayat tersebut dalam kitab tafsirnya. Bahwa yang dimaksud dengan rohmat adalah keimanan, hikmah, pencarian kebaikan dan kegemaran kepada kebaikan.
Semua syifa dan rohmat itu hanya diperoleh oleh orang orang yang beriman, membenarkan, dan mengikuti petunjuk Al Qura’n sebagaimana bunyi ayat 81 surat Al Isro diatas.

Sejarah sinkretime islam oleh orang islam di negeri muslim sendiri cukup tua. Seperti di Irak, Iran, India dan Nusantara. Secara khusus di nusantara ini sinkretisme dilakukan tidak hanya oleh umat islam sendiri yang telah tercampur dengan kepercayaan hindu dan budha yang telah berubah wujud menjadi budaya jawa tetapi juga dilakukan oleh musuh islam yang berwujud organisaasi organisasi mantel dari yahudi seperti theosofi, lion club dan rotary club, freemason dan illuminati.

Kita dapat simak dalam salah satu anggaran dasar dari Freemason di Indonesia ini sebagai induk anak organisasi theosofi, lion club dan rotary club diatas.

“Tarekat Mason Bebas ( freemason ) adalah pandangan hidup jiwa yang timbul dari dorongan batin, yang mengungkapkan
dirinya dalam upaya berkesinambungan untuk mengembang kan semua sifat roh dan hati nurani, yang dapat mengangkat manusia dan umat manusia ke tingkat susila dan moral yang lebih tinggi. Ia terapkan dalam pelaksanaan seni hidup yang lebih tinggi.”

(Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 5).

Selanjutnya Freemason ini meluaskan sayap-sayapnya di berbagai elemen masyarakat untuk dapat menyebarkan paham-paham terselubung dari agama Yahudi ke berbagai
lapisan masyarakat. Freemason ini tak lupa juga menyisipkan ritual-ritual islam di dalam pengajaran dari freemason. Kita dapat saksikan dalam
kutipan berikut ini:

“Situasi yang baru sama sekali tercipta ketika muncul anggota -  anggota Indonesia (dan Tionghoa) di loge-loge.
Pakaian tradisional dari kalangan elit
Jawa, penggunaan Al Quran sebagai Kitab Suci pada pertemuan-pertemuan formal di Rumah Pemujaan…memberikan wajah baru kepada kegiatan - kegiatan loge.”
(Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 28).

Loge dan Rumah Pemujaan yang dimaksud
pada kutipan diatas bukanlah masjid maupun gereja, merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian. Loge yang pertama kali dibangun di Batavia oleh
Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama “La Choisie (Terpilih) atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”.

Tahun 1767 pada umunya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas atau Freemason yang terorganisir di Jawa.

Selain melakukan pertemuan di loge-loge, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di Amanusgracht (Jl. Kopi/ Jl. Bandengan Jakarta) dan di kawasan Molenvliet (Jl. Gajah Mada/ Hayam Wuruk).
Selain di kedua daerah diatas, seorang pakar Hukum yang namanya diakui dalam ilmu Hukum Indonesia, yaitu Jacob Van Vollenhoeven, ternyata   memain kan peranan penting terhadap pendirian Loge Matahari di Padang pada tahun 1858 yang beberapa bulan sebelumnya pada tanggal 11 Desember 1857 berkum pul dirumahnya untuk membahas mengenai pendi rian Loge tersebut.

Loge terakhir yang didirikan terakhir sebelum tahun 1890 di Jawa adalah Loge “Veritas” di Probolinggo Jawa Timur.

Tokoh-Tokoh Indonesia Yang Terlibat di dalam Freemason
1.  Raden Saleh dilantik pada tahun 1836 di loge Den Haag “Endracht Maakt Macht”
2.  Abdul Rachman, keturunan dari Sultan Pontianak, dilantik tahun 1844 di Loge di
Surabaya “De Vriendschap” dan Gedenkboek tahun 1917 terdapat keterangan bahwa dia adalah Mason pertama yang beragama Islam.
3.  Pangeran Ario Soeryodilogo (1835-1900) menjadi anggota loge Mataram di Yogyakarta
4.  Pangeran Ario Notokusuma (Paku Alam VI)
5.  Pangeran Arionotodirojo (1858-1917). Masuk keanggotaan loge Mataram padatahun 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elit Jwa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap sebaga pergerakan rakyat Jawa.
6.  R.M.Adipati Ario Poerbo Hadiningrat, yang pada awal abad ke 20 memangku jabatan
bupati Semarang dan Salatiga.
Bukunya yang terkenal adalah Wat ikals Javaan voor geest en gemoed in de Vrijmetselarij heb gevonden.
7.  Raden Adipati Tirto Koesoemo Bupati Karang anyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun 1895. ketua pertama Boedi Oetomo.
Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.
8.  A.H. van Ophusyen S.H. (1883-1956). Notaries dan anggota Dewan kota Batavia. Salah seorang
pendiri dari indo Europees Verbond-Ikatan Indo Eropa. Wakil Suhu Agung untuk Indonesia.
9.  Raden Mas Toemenggoeng Ario Koesoemo Yoedha, 1882-1955, putra dari Pakoe Alam V.
menjadi anggota loge Mataram pada tahun 1909 dan berkali-kali memegang jabatan kepengurusan
.
Pada tahun 1930 menjadi Anggota Pengurus Pusat.
10. Dr. Radjiman Wediodipoera (Wediodiningrat), 1879-1952. antara tahun 1906 dan 1936 dokter
pada keraton Solo.
Sarjana dan penulis mengenai falsafah
budaya.
Pejabat ketua Boedi Oetomo 1914-1915
dan pada tahun 1945 memaainkan peranan penting sebagai ketua dari BADAN PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( BPKI ).
.
Bersama Soekarno dan Hatta pergi menemui
Marsekal Terauchi dalam pembicaraan kemerdeka an Indonesia. Raden Said Soekanto Tjokrodiat modjo, Bogor, 1908. dalam tahun 1952 menjadi anggota dari loge Indonesia Purwo Daksia.
Ia menjabat sebagia Kepala kepolisian RI . Soekanto menjadi Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason. Ia juga menjabat sebagai ketua dari Yayasan Raden Saleh yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stiching.
11. R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, menjadi Ketua Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia pada 7 April 1955 (Hari berdirinya Tarekat Mason Indonesia).
12. R.A. Pandji Tjokronegoro, terdaftar sebagai anggota pada tahun 1908, hal ini dikuatkan dengan bukti dia merayakan Yubelium Mason Bebas pada 50 tahunnya Mason Bebas.

TOKOH PENJAJAH BELANDA DALAM SEJARAH INDONESIA YANG MERUPAKAN MEMBER FREEMASON
1.  Herman Willem Daendels, dilantik di Loge Kampen “Le Profond Silence”.
2.  Thomas Stamford Raffles, pada tanggal 26 Juni 1813 diterima di dalam Tarekat oleh Engelhard, sedangkan diplomasinya ditandatangani oleh mason-mason bebas yang terkenal dan penguasa-penguasa colonial.
3.  Johannes Van Den Bosch, dilantik di Loge De Vriendschap pada tahun 1830.
Loge-Loge
atau Loji Yang Ada di Indonesia
1.  Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)
2.  Loge La Fidele Sincerite (1767)
3.  Loge La Virtuese (1769)
4.  Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang
5.  Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
6.  Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)
7.  Loge Matahari di Padang (1858)
8.  Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)
9.  Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)
10. Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880
11. Loge Veritas di Probolinggo
12. Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)
13. Loge Excelsior di Bogor (1891)
14. Loge Tidar di
Magelang (1891)
15. Loge St. Jan di Bandung
(1896)
16. Loge Fraternitas di Salatiga (1896)
17. Loge Humanitas di Tegal (1898)
18. Loge Malang (1901)
19. Loge Blitar (1906)
20. Loge Kediri (1918)
21.  Loge Het Zuinderkruis
(Rasi Pari) di Batavia (1918)
22.  Loge De Broerderketen
(Segitiga) di Jember (1926)

Selain pendirian Loge sebagai sarana untuk menyampaikan misinya,  para Freemason ini juga mendirikan sekolah-sekolah dan KESEMPATAN BELAJAR KELUAR NEGERI, berikut kita dapat kutip dari keterangan Dr. Th. Steven:

“Kaum Mason Bebas ( freemason ) tidak
hanya mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum Indo yang miskin, tetapi juga memberi kesempatan kepada kaum muda Jawa yang berbakat untuk mengembangkan diri lebih lanjut melalui pendidikan di Eropa”.
(Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 47).

Adapun tahun-tahun pendirian sekolah-sekolah Mason tersebut adalah sebagai berikut:
1875 di Semarang

1879 di Batavia

1885 di Yogyakarta, dua sekolah

1887 di Surakarta dan Magelang

1888 di Buitenzorg (Bogor)

1889 di Padang dan Probolinggo

1892 di Semarang, sekolah kedua

1897 di tegal

1898 di Bandung dan Manado

1899 di Aceh

1900 di Malang

1903 di Malang, sekolah kedua

1905 di Bandung, sekolah kedua

1907 di Blitar

1908 di Surabaya

1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri

1926 di Malang, sekolah ketiga

Selain mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas ( freemason) di Indonesia ini juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka peprusta kaan yang disebut “DeVerlichting” dan pada tahun 1917 ditem patkan di Peprustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis per pustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat yang ada loge.

Pada tahun 1877 didirikan sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian secara berturut turut di daerah daerah :

1878 di Yogya

1879 di Surabaya

1882 di Salatiga

1889 di Probolinggo

1890 di Buitenzorg (Bogor)

1891 di Bandung

1892 di Menado

1895 di Manado

1897 di Tegal

1899 di Medan

1902 di Ambon

1902 di Malang

1908 di Magelang

1907 di Blitar

Eksisnya Yahudi di Indonesia Pasca Kemerdekaan


Jika Yahudi pra kemerdekaan yang tergabung di dalam Freemason itu hengkang setelah keputusan Presiden tentang organisasi terlarang Freemason, ternyata di kemudian hari Freemason ini kembali eksis setelah sembunyi-sembunyi.
Modus operandi mereka mengaku sebagai
keturunan Arab, umat awam pasti akan terkecoh karena Yahudi dan Arab dalam segi fisik tak jauh berbeda
. Bukti eksis nya Yahudi ini dapat kita telusuri. Contoh paling mudah tentang eksisnya Yahudi serta Sinagognya, dapat kita lihat pada daerah Surabaya, tepatnya Jalan Kayon no. 4 Surabaya (dekatnya Delta Plaza Surabaya). Jika amati seksama bangunan di Kayon ini, maka kita dapat teliti bahawa gambar Bintang David itu sangat jelas terpampang pada bagian pagar dari
sinagoga tersebut.

Bangunan yang sekilas tampak “sepuh” ini menurut keterangan warga pada hari Sabtu Agung, selalu dinyanyikan lantunan lagu rohani berbahasa Ibrani. Selain itu eksisnya sebuah Sinagoga di daerah Kembang Jepun (jika malam pusat kuliner :"Kiyaki”) pada nomor 4-6 , kita akan dapati sebuah Sinagoga terbuka yang sangat jelas. Dulu Sinagoga ini dipakai oleh Rita Aaron (peragawati dan model Surabaya) yang Yahudi untuk beribadat menyembah Yahweh (sebutan Tuhan oleh orang Yahudi).

Sumber Tulisan : Freemason, Loge, Loji, Tarekat Mason Bebas, yahudi di 22.30

Fakta fakta yang diungkapkan di atas tidak banyak diketahui umat islam sampai umat islam sendiri tidak mengenal ritual ibadah dan aqidah yang asli dan murni yang pernah di ajarkan rosulullah saw. Bahkan sunnah sunnah nabi yang shohih nyaris tidak pernah dilaksanakan karena mereka sudah tidak mengenal lagi dan di tukar dengan millah atau kebiasaan kebiasaan yang tidak berasal dari islam. Dengan demikian telah berhasillah musuh musuh islam menjuhkan generasi muda umat islam dari ajaran atau qidah, ibadah dan akhlaq islam yang murni, lurus dan kaffah.
Saat ini hampir semua aspek kehidupan manusia di bumi khususnya di bumi nusantara ini tidak ada yang berlandaskan pada syariat Allah sebagai pemilik dan pencipta langit dan bumi beserta isinya dan pencipta manusia sebagai peghuninya.
Meskipun islam telah mengalami “senkritisme “ atau pencampur adukan dengan berbagai kepercayaan dan ritual ibadah kepercayaan dan kebudayaan diluar islam sehingga membuat generasi muda islam saat ini sangat jarang yang mengetahui persis aqidah, ibadah, muamalah dan akhkaq yang asli yang di ajarkan rosulullah saw. Generasi muda islam menjadi asing dengan aqidah, ibadah, muamalah dan akhlak islam. Padahal predikatnya sebagai pemeluk ajaran islam secara administrasi melekat pada dirinya. Sesuatu yang sangat aneh alias lucu. Ingin kami ingatkan sekali lagi hadits rosulullah saw yang sangat benar dengan kenyataan sekarang ini.
ان الا سلا م بد اء غر يبا و سيعود غريبا كما بداء فطوبى للغرباء

”Sesungguhnya Islam itu berawal dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti
awalnya, maka kebaha giaanlah bagi orang orang yang asing itu ”
Wahai para generasi muda islam kenalilah Dinmu
yang asli dan murni ( ikhlash ).
Mari kita kembali kepada Allah. Sesungguhnya permintaan kita untuk diberikan petunjuk ”jalan yang lurus” telah lama ada, yaitu ”Dinul Islam”  maka fahamilah dan tegakanlah dibumi Allah ini semua syariatNya. Jika kalian sekarang dijalan yang tidak jelas arahnya maka kembalilah ke jalan Allah ( fisabilillah ) yaitu Al Islam.
Fahami ulanglah pemaham anmu tentang Islam yang benar (al haq),
buanglah campuran campuran yang telah mengotori kemurnian Al Islam dalam benak, hati dan perbuatanmu. Ingat ! Ribuan tahun sudah ajaran yang mulia dan tinggi yang murni dan yang satu satunya berasal dari Allah ini telah dirusak oleh syaithon dan manusia. Maka saatnya kini kita bersihkan dan pelihara serta lestarikan hingga akhir jaman nanti.

Tinggalkan semua aqidah, ibadah ritual, muamalah, akhlaq dan praktek praktek hidup modern yang tercampur dengan yahudi, nashroni, hindu, budha, ajaran ajaran, ideologi, filsafat  dan isme isme dari hasil karya buah fikiran dan hawa nafsu kaum kafir.