ASAL MULA KONSEP TENTANG DEWA
بسم الله الرحمن
الرحيم
ا لسلم عليكم و رحمة
ا لله و بر كته
ا ن لحمد للة نحمد ه ونستعينهه و نستغفر ه و نعذ و با
اللة من سر و ر ا نفسنا و من سيا ت ا عما
لنا- من يهد لله فلا مضل له و من يضلل فلا هد يا له - اشهد ان لا اله الا الله
و اشهد ان محمدعبد ه و ر سو له اللهما صلئ علئ محمد وعلئ ا له و اصح به و تبعه با احسنئ الئ يو مد ين
Sesungguhnya pujian hanya milik Allah. Kami
memujiNya, kami meminta hanya kepadaNya dan kami memohon ampun kepadaNya, dan
kami berlindung kepadaNya dari kejahatan diri sendiri dan keburukan perbuatan
kami. Barang siapa yang diberi petunjuk
kepadanya tidak ada yang dapat menyesatkan dan barang siapa yang disesatkan
tidak ada yang memberi petunjuk. Aku bersyaksi bahwa tidak ada ilah yang
berhak di sembah kecuali Allah dan aku bersyaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan Allah. Yang tidak ada nabi
sesudahnya. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya
dan para pengikutnya yang istiqomah hingga hari qiyamat.
فان ا صد ق ا لهد يث
كتا ب ا لله و حير الهد ي هد ي محمد صلى الله عليه وسلم و شر الاء مور محد شا تها و كل محد شة بد عه و كل بدعة ضلا له و كل ضلا لة في ا لنا ر
sungguhnya perkatan yang paling benar
adalah kitabullah dan petunjuk yang paling baik adalah petunjuk
rosulullah. Seburuk buruk urusan adalah mengada ada dalam peribadahan yang
bukan dariku. Dan setiap yang mengada ada itu bid’ah dan setiap bid’ah itu
sesat dan setiap yang sesat tempatnya di neraka.
قل الله تعل في ا
لقران لكر يم
ياء يها الذين امن تق
الله حق تق ته و لا تمو تنا الا و انتم مسلمو ن
Wahai orang orang yang beriman betaqwalah kamu kepada
Allah dengan sebenar benar taqwa da janganlah kamu mati kecuali kamu dalam
keadaan berserah diri. ( Dalam Keadaan Muslim ) ( Qs.3:102 )
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن
نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263]
Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264],
dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu. ( Qs.4:1 )
263]. Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin
ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat
Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah
dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264]. Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
[264]. Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
قل الله تعل في ا
لقران لكر يم
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذ نوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز
فوزا عظيما
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan ( sukses )
yang besar.” (Qs.33:70-71)
Ma’syarol
muslimin dan pembaca yang dirohmati Allah
Puji syukur
kehadirat Allah swt yang dengan rahmat dan kasih sayangNya telah mengaruniai
nuikmat, uiman, islam dan nikmat sehat serta nikmat nikmat lainnya yaang tak terhingga
banyak dan macamnya. Senantiasa kita tidak lupa untuk mencurahkan sholawat dan
salam kepada junjungan teladan kita nabi dan rosul akhir zaman yang telah
memberi kita pemahaman tentang islam, juga kepada keluarganya, sahabatnya serta
pengikutnya yang setia melanjutkan risalahnya hingga akhir zaman.
Waktu terus
bergulir zaman terus berganti, generasi demi generasi datang dan pergi membawa
sejarahnya sendiri sendiri.
Pemikiran manusia
pun tidak mau kalah untuk berpacu dengan berbagai masalah yang dihadapinya.
Dari masalah mencari makan, pakaian, tempat tinggal dan fasilitas kebutuhan
rumah tangga lainnya. Namun manusia juga memiliki unsur yang bukan materi atau
jasmani, yaitu rohani.
Sejak manusia
pertama Adam as kebutuhan rohani telah tumbuh dan terus berkembang sesuai
dengan kehendak dan perencanaan Allah yang telah tertulis di ”LAUHUL
MAHFUDZ” 50.000 tahun sebelum langit dan bumi ini diciptakan. Naluri atau
instinc yang tertanam dalam hati manusia untuk mengenal Pencipta
Yang Maha Agung dan Maha Besar senantiasa menggelitik dan
mencari tahu tentang keberadaanNya. Namun persaingan qolbu (ruh suci)
dengan hawa nafsu yang di dukung akal fikiran manusia menjadi peristiwa
yang tidak kunjung henti hingga akhir zaman kelak.
Ma’syarol muslimin dan pembaca yang dirohmati Allah,
Hari ini kita telah mendengar dan mengetahui begitu ramainya
manusia memeluk berbagai keyakinan tentang tuhan. Setiap periode waktu tertentu
datanglah satu bentuk keyakinan baru. Hal ini sesuai dengan sabda nabi saw
dalam hadits qudsi berikut ini.
خلقت عبادى حنفاء كلهم وانهم اتتهم الشيا طين جتا لتهم عن دينهم
“ Sesunguhnya Aku menciptakan hamba hambaKu seluruhnya
dalam keadaan lurus ( hanif, muslim ), dan sesungguhnya SYAITHON DATANG KEPADA
MEREKA (MANUSIA) LALU MEMALINGKAN MEREKA DARI ADDIN (AGAMA) MEREKA “. (
HR. MUSLIM ).
Sabda nabi saw diatas memberi peringatan kepada manusia agar
senantiasa berhati hati atau waspada terhadap tipu daya syaithon yang selalu
berusaha untuk memalingkan kita dari Addin ( agama ) yang lurus dan murni dalam
ketaatan dan peribatan hanya kepada Allah. Peristiwa tipu daya iblis yang
dialami kaum Nuh as memperkuat sabda nabi saw tersebut. Pada masa itu kaum Nuh
as telah tertipu dengan dipalingkannya keyakinan mereka kepada penyembahan
berhala yang sesungguhnya berhala tersebut adalah orang orang sholih yang masih
nenek moyang mereka sendiri.
Ketika kita telusuri kembali sejarah kerohanian umat manusia
maka cukup banyak peristiwa yang terjadi seperti peristiwa yang dialami kaum Nuh
as. Hanya saja peristiwa pertama penyesatan manusia kepada penyembahan berhala
atau proses musyrikisasi adalah terjadi pada kaum Nuh as.
Dapat dimaklumi kiranya mengapa terjadi peristiwa
pemusyrikan oleh iblis kepada kaum Nuh as.
Yaitu karena telah berlalunya waktu yang sangat
panjang atau yang disebut dengan masa fatroh tanpa ada
nabi dan rosul. Allah berfirman.
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ
مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
“kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka
lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah
orang-orang yang fasik”. ( Qs.57: 16 ).
Menurut firman Allah diatas bahwa waktu yang panjang tanpa
adanya nabi dan rosul berpotensi hati manusia menjadi keras sehingga
terjadilah penyimpangan terhadap keyakinan yang awalnya adalah lurus
dan bertauhid atau hanya mengesakan Allah saja.
IKHTIYAR MANUSIA MENCARI TUHAN
Sub judul tulisan ini seolah olah mengindikasikan bahwa
tuhan dalam kondisi hilang sehingga manusia harus mencarinya. Adalah seorang
ahli sejarah agama dari Oxford University yaitu STEVEN LANGDOM yang pertama kali menyatakan bahwa
agama tertua adalah agama yang berkonsep TAUHID atau MONOTEISME
yang hanya mengimani bahwa tuhan adalah tunggal atau Esa.
Peristiwa terungkapnya cara membaca huruf hiroglip telah
memberi sumbang an yang sangat besar pada sejarah tentang manusia dan agama
yang dianut nya pada masa yang yang sangat panjang. Termasuk kontribusinya
terhadap penulisan tafsir Al Qura’n sebagaimana yang telah dilkukan oleh Syech
Tantawi Al Jauhari yang memperluas dan memperdalam kisah tentang
sejarah mesir dan peradabannya, khususnya tentang penciptaan pyramida oleh
bangsa sebelum berkuasanya fira’un yaitu masa Nabi Idris as.
Pada tahun 1931 STEVEN LANGDOM telah menulis satu
kesimpulan dalam makalahnya sebagai berikut.
“Saya mungkin gagal meyakinkan dalam menyimpulkan bahwa
dalam agama-agama SUMERIA maupun SEMIT, MONOTEISME MENDAHULUI POLITEISME… Bukti
dan alasan atas kesimpulan ini, yang begitu bertentangan dengan pandangan lazim
terkini, dituliskan dengan cemas dan dengan persepsi kritik bermusuhan. Ini,
saya percaya, merupakan KESIMPULAN PENGETAHUAN dan BUKAN KESIMPULAN
PRAKONSEPSI NEKAD.”
Karena LANGDON berpandangan bahwa bangsa SUMERIA
merepresentasi kan peradaban sejarah tertua, dia
menambahkan:
“Menurut pendapat saya, SEJARAH PERADABAN TERTUA
MANUSIA ADALAH KEMEROSOTAN PESAT DARI MONOTEISME MENUJU POLITEISME EKSTRIM
DAN KEYAKINAN PADA ROH JAHAT. INI SEJATINYA ADALAH SEJARAH KEJATUHAN
MANUSIA.”
Ini adalah sebuah pengakuan ketauhidan terhadap tuhan
yang didasarkan pada bukti empiris dari peradaban manusia dan hanya didukung
oleh akal semata mata. Keyakinan seperti ini sangat lemah karena tidak mengisi
relung qolbunya. Karena hidayah itu hanya diperoleh melalui qolbu seperti
secercah cahaya yang menyelinap kedalamnya membuat hati menjadi lapang dan
terang benderang. Namun demikian hasil usaha manusia seperti itu ( STEVEN
LANGDOM ) menjadi tambahan bagi manusia yang telah beriman untuk
me nambah kuatnya iman yang telah ada.
Lima tahun kemudian dalam artikelnya yang muncul dalam The
Scotsman, dia menulis:
“Sejarah AGAMA SUMERIA, yang merupakan
pengaruh budaya paling kuat di dunia kuno, bisa ditelusuri lewat prasasti
fotografis hingga konsep keagamaan terawal manusia. BUKTI-BUKTI
TAK SALAH LAGI MENUNJUK PADA SEBUAH MONOTEISME AWAL, PRASASTI DAN PENINGGALAN
SASTRA BANGSA-BANGSA SEMIT TERTUA JUGA MENGINDIKASIKAN MONOTEISME PRIMITIF, DAN
ASAL-USUL PATUNG AGAMA HEBREW DAN AGAMA-AGAMA SEMIT LAINNYA KINI SAMA SEKALI
TAK DAPAT DIPER CAYA.”
Kalau kita baca dalam Al Qura’n tentang kisah Qobil dan
Habil terdapat satu peribadatan yang diperintahkan Adam as yang diwahyukan
Allah untuk melakukan persembahan. QOBIL diperintahkan
untuk mempersembahkan sayur mayur dan buah
buahan sedangkan HABIL diperintahkan memberi persembahan
berupa hewan ternak. Pada hari ini ritual primitif seperti itu disebut
melakukan sesajen kepada leluhur atau dewa. Memang dimasa Adam as
ritual itu syah sebagai syariat Allah yang diberlakukan kepada
anak anak Adam as dimasanya. Namun kemudian ritual tersebut dihapuskan setelah
datangnya nabi Idris as. Tentang dihapusnya ritual syariat nabi nabi sebelum
nabi Muhammad saw telah di sabdakan nabi saw berkut ini.
نََحْنُ مَعْشَرَ الاَنْبِيَاءِ اَوْلاًََدُ عَلاتِ – دِيْنُنَا واحدُ
وامهاتنا شتّى
“ Kami para
nabi adalah bersaudara seayah, agama kami satu sedang kan ibu kami berbeda beda
“ ( HR AT TARMIZI derjat Hasan Shohih ).
Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah Wa Annihaya
menjelaskan tentang makna hadits tersebut diatas sebagai berikut.
“ Maknanya bahwa syariat mereka memang beda dalam
cabang cabang nya dan saling menghapus satu sama lain, tapi semua nabi yang
diutus oleh Allah sebenarnya membawa agama yang sama, yaitu TAUHID hanya
menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan apapun “,
( Bidayah Al Wa Anihayah jilid 3 hal 315 ). Sebagaimana
firmanNya :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ
أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“ Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum
kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang
hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". ( Qs.21:25 ).
Untuk melengkapi informasi tentang adanya rosul rosul lain
selain 25 rosul yang kita kenal maka Allah berfirman.
وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلاً لَّمْ
نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا - رُّسُلاً
مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ
بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh
telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, DAN RASUL-RASUL YANG TIDAK
KAMI KISAHKAN TENTANG MEREKA KEPADAMU. Dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung [381]. (Mereka
Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya
rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (
Qs.4:164-165 ).
[381].
Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa
a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: Kalimullah sedang rasul-rasul yang
lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi
Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di
waktu mi'raj.
Rosul sebelum nabi Muhammad cukup banyak. Dengan demikian
berdasar kan ayat diatas ( Qs.21:25 ) bahwa sejak Adam as maka Allah
telah mewah yukan kepada pra rosul dan nabi untuk menyembah Allah saja. (mentauhid
kan atau mengesa kan Allah).
Hal ini menunjukan bahwa sejak manusia pertama konsep
tentang agama yang di anut adalah MONOTEISME. Kiranya menjadi benarlah
ucapan STEVEN LANGDON pada uraian diatas tadi.
Secara kronologis dalam sejarah manusia bangsa pertama yang
ada di bumi adalah BANGSA SURYANI. Hal ini di dukung oleh hadits berikut
ini. ( Al Bidayah Wa Anihaya ) jilid 3 halaman 304.
شمّ قال: يا ابا ذ رّ: اربعةٌ سُرْيَا ِنيُوْن: ادامُ وثيث و نوح و
خنوخٌ و هوادريس و هو اوّل من حطّ بالقلم
Kemudian beliau saw bersabda :
“ Wahai Abu Dzar ada
empat dari mereka yang merupakan BANGSA SURYANI, yaitu ADAM, SYITS, NUH dan KHANUKH
yaitu IDRIS dan dialah yang pertama kali menulis dengan
pena ”. ( HR . IBNU HIBBAN derajat hadits shohih )
Sedangkan bangsa berikutnya setelah kaumnya nabi NUH
AS menurut para ahli arkeolog dan ahkli sejarah kepurbakalaan adalah BANGSA SUMERIA
yang tinggal di Mesopotamia. Termasuk di dalamnya adalah anak dan
cucu nabi Nuh as yaitu SAM, YAFIDH dan HAM yang kemudian melahirkan
bangsa bangsa di dunia dengan berbagai jenis ras yang menyebar ke berbagai
belahan dunia.
Sekarang kita coba untuk menelusuri bangsa yang hidup di wilayah
MESOPOTA MIA.
Sebelum datang BANGSA SUMERIA yang sementara berdasarkan
temuan arkrologi terkenal memiliki peradaban tertua di dunia maka
telah bermukim di Mesopotamia itu sebuah bangsa yaitu BANGSA UBAID. ( 6500-3800 SM : hitungan tahun wallahu taa’la
a’lam ).
Kepercayaan bangsa UBAID menganut sistem POLYTHEISME.
Mereka percaya dan MENYEMBAH BANYAK DEWA. Salah satu dewa utama adalah MARDUK. Selain
itu ada DEWA-DEWA YANG MENGUASAI ALAM, yang mereka sembah yakni ENLIL
(DEWA BUMI), EA (DEWA AIR), ANU (DEWA LANGIT), SIN (DEWA BULAN), SAMAS (DEWA
MATAHARI) DAN ERESKIGAL (DEWA KEMATIAN).
Dalam silsilah para nabi ditemukan nama UBAID
( lihat BAGAN POHON BANGSA BANGSA MUHSHOF.BLOGSPOT.COM ) dihalaman terakhir . Bangsa UBAID
adalah keturunan ARFAKSYAD bin SAM bin NUH yang selanjutnya menurunkan
kaum TSAMUD atau kaumnya nabi Sholih as.
Kapan manusia menyembah dewa dan dewi sebagai
tuhan. Dalam
beberapa ayat Al Qura’n menjelaskan tentang berkembangnya konsep tentang
DEWA sebagai berikut.
وَجَعَلُوا لَهُ
مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا إِنَّ الْإِنسَانَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ- أَمِ اتَّخَذَ
مِمَّا يَخْلُقُ بَنَاتٍ وَأَصْفَاكُم بِالْبَنِينَ- وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم
بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ- أَوَمَن
يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ- وَجَعَلُوا
الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا
خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُون
وَقَالُوا لَوْ شَاء الرَّحْمَنُ مَا
عَبَدْنَاهُم مَّا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan
mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya
[1349]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata
(terhadap rahmat Allah). Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan
Dia mengkhu suskan buat kamu anak laki-laki. Padahal apabila salah seorang di
antara mereka diberi kabar gembira dengan apa [1350] yang dijadikan
sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang
dia amat menahan sedih [1351]. Dan apakah patut (menjadi anak Allah)
orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi
alasan yang terang dalam pertengkar an [1352]. Dan
mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah
Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan
penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan
dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban. Dan
mereka berkata: "JIKALAU ALLAH YANG MAHA PEMURAH MENGHENDAKI TENTULAH KAMI
TIDAK MENYEM BAH MEREKA (MALAIKAT)". MEREKA TIDAK MEMPUNYAI PENGETAHUAN
SEDIKITPUN TENTANG ITU, MEREKA TIDAK LAIN HANYALAH MENDUGA-DUGA BELAKA. (
Qs.43:15:20 )
[1349]. Maksudnya orang
musyrikin mengatakan bahwa malaikat- malaikat itu adalah anak-anak perempuan
Allah padahal malaikat itu sebahagian dari makhluk ciptaan-Nya.
[1350].
Yang dimaksud dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah ialah
kelahiran anak perempuan.
[1351]. Maksud ayat ini ialah bilamana dia diberi kabar tentang kelahiran anaknya yang perempuan, mukanya menjadi merah padam karena malu dan dia amat marah, padahal dia sendiri mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan.
[1351]. Maksud ayat ini ialah bilamana dia diberi kabar tentang kelahiran anaknya yang perempuan, mukanya menjadi merah padam karena malu dan dia amat marah, padahal dia sendiri mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan.
[1352].
Ayat ini menggambarkan keadaan wanita Arab waktu Al Quran diturunkan.
Peristiwa turunnya ayat diatas memang
tidak merujuk pada pariode waktu. Namun berdasarkan penelitian sejarah dan arkeologi
bisa di telusuri peristiwa tersebut meskipun tanpa angka tahun.
Ayat 15 surat AZZUHRUF diatas
telah menjelaskan tentang “ menjadikan sebagian dari hamba
hambaNya sebagai bahagian daripadaNya “. Kata ganti “Nya” pada
ayat diatas aadalah Tuhan ( Allah ). Artinya tidak lain bahwa para malaikat itu
di anggap DEWA dan DEWI atau bagian dari pada Allah ( malaikat
sebagai tuhan ). Mereka berargumentasi "JIKALAU ALLAH
YANG MAHA PEMURAH MENGHENDAKI TENTULAH KAMI TIDAK MENYEMBAH MEREKA
(MALAIKAT)".
Pada catatan kaki yang merupakan tafsir
dari para ulama mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kalimat “hamba
hambaNya” adalah “para malaikat’. Malaikat itulah
yang dijelmakan menjadi DEWA. Sesuai dengan kemampuan (tugas
yang telah ditetapkan Allah) malaikat itu untuk merubah keadaan alam
sebagaimana kemampuan itu yang telah diberikan Allah dalam bentuk tugas, Dalam
sebuah hadits yang panjang dari Al Hafizh Abu Al Qosim Ath Thobroni dari
jaur Ibnu Abbaas ra Nabi saw bersabda “Wahai Jibril,
apakah tugasmu “
Jibril menjawaqb . “Mengendalikan
angin dan bala tentara”. .
Aku (nabi saw) berkata. “Apakah tugas
Mikail”. Jibril menjawab. “Menjaga tanaman dan hujan”. Aku ( nabi
saw ) berkata lagi. “Apa tugas maikat maut”. Jibril menjawab. “Mencabut
nyawa”. ( Albidayah wa aanihayah jilid 1 halaman 243 ).
Oleh karena itu dapat diketahui
adanyadea angin atay dewa bayu, ada dewa lainnya yag mengendali9kan sifat alam
lainnya seperti laut dan lain lain.
Maksud orang orang musyrik pada masa
itu tentang “ hamba hambaNya sebagai sebagian daripadaNya “ itu
adalah para malaikat yang diberi TUGAS oleh Allah pada bagian
alam tertentu adalah tuhan juga atau mereka menyebutnya “ sebagai
bagian dari padaNya “.
Selanjutnya Allah berfirman : Sesungguhnya manusia
itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
Sudah sangat jelas bahwa pada ayat
tersebut Allah telah memvonis manusia sebagai “pengingkar“.
Mengapa ?. Karena Allah telah menjelaskan peran “malaikat“ dalam
kehidupan manusia dan kedudukannya dihadapan Allah. Peran malaikat bukanlah
seperti yang ada dalam akal fikiran orang orang musyrik di ayat tersebut. Yaitu
mereka menganggapnya merupakan bagian dari Tuhan. Dalam hal ini mereka
mengangkat derajat malaikat sederajat dengan tuhan. Padahal hanya Allah
yang berkuasa dan berkehendak untuk menugaskan para malaikatnya.
DAN MEREKA MENJADIKAN MALAIKAT-MALAIKAT
ITU ADALAH HAMBA-HAMBA ALLAH YANG MAHA PEMURAH SEBAGAI ORANG-ORANG PEREMPU AN. APAKAH
MEREKA MENYAKSIKAN PENCIPTAAN MALAIKA-MALAIKAT ITU? KELAK AKAN DITULISKAN
PERSAKSIAN MEREKA DAN MEREKA AKAN DIMINTAI PERTANGGUNG-JAWABAN. (
Qs.43: 18 )
Pada ayat tersebut diatas manusia
memberikan DEWAnya itu berkelamin perempuan yang populer
disebut DEWI. Sebagaimana kita ketahui cukup banyak dewa dewa yang
berkelamin wanita yang disebut DEWI. Tapi Allah bertanya “apakah
mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu “ ?. Artinya dari
mana sumber yang diperoleh kaum musyrik itu sehingga mereka mengatakan “hamba
hamba Allah Yang Maha Pemurah ( malaikat malaikat ) sebagai perempuan perempuan
“. Dalam perjalanannya keyakinan itu terus mempengaruhi sejarah manusia
sehingga pada kehidupan agama orang mesir kuno dikenal ada beberapa DEWA
yang berkelamin perempuan yang disebut dengan DEWI.
Seperti SEKHMET,
DEWI SINGA BETINA, NEPTHYIS
diidentifikasi dengan “ IBU RUMAH TANGGA,”
DEWI
MAAT adalah DEWI MESIR KUNO dengan
konsep kebenaran, keseimbangan, keteraturan, hukum, moralitas dan
keadilan. DEWI
MAAT juga di anggap sebagai Dewi yang
mengatur bintang – bintang, musim, serta tindakan-tindakan baik manusia
dan para dewa, yang mengatur alam semesta dari kekacauan.
HATHOR
adalah seorang DEWI MESIR KUNO yang dipersonifikasikan prinsip-prinsip
feminin cinta, keibuan dan sukacita
Pada
bagan lain dari ayat diats, kaum musyrik di era turunnya ayat tersebut
beranggapan bahwa kalau perbuatannya itu salah pasti sudah ditegur oleh
Allah namun kenyataannya itu tidak terjadi dan mereka berargumentasi.
"Jikalau Allah Yang Maha Pemurah
menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)".
Karena Allah tidak menegur mereka maka
mereka menganggap Allah menyetujui.
Namun Allah membantah argumentasi
mereka. “ Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah mendu ga-duga belaka “.
Artinya manusia yang menjadikan
malaikat “sebagai bagian daripadaNya” atau DEWA ( tuhan
) adalah perbuatan “menduga duga”. Dalam bahasa sekarang, orang semacam itu di
sebut sebagai “kreatifitas dalam berfikir’
Dalam kaitan sejarah manusia bahwa bangsa
yang pertama kali mengkonversi malaikat sebagai bagian dari tuhan
atau yang disebut dengan DEWA adalah bangsa Mesir Kuno yaitu
setelah eranya nabi Idris. Kemudian bekembang pula pada kehidupan bangsa
SUMERIA yang hidup di daerah Mesopotamia. Pengkonversian “malaikat’
menjadi DEWA oleh manusia musyrik itu pada ayat diatas, Allah sebut mereka
sebagai melakukan “pengingkaran”.
Pada era
millennium ke-3 SM bangsa
SUMERIA menciptakan GAGASAN-GAGASAN RELIGIUS dan KONSEP-KONSEP SPIRITUAL yang meninggal kan
bekas dan masih terpelihara hingga sekarang, terutama melalui agama Yahudi dan Nasrani. Gagasan
dan konsep tersebut telah mempengaruhi pembentukan kondisi alam bangsa SUMERIA sehingga
muncullah kepercayaan dengan syirik melalui visualisasi DEWA LANGIT
yaitu ANI, atau Visualisasi
DEWA AIR dan BUMI yaitu ENKI, atau visualisasi DEWA SUMERIA itu
sendiri yaitu ENLIL.
Dengan
demikian setelah bangsa Mesir kuno yang mempunyai tuhan yang berasal
dari malaikat itu ( konversi malaikat menjadi dewa ) maka
bangsa SUMERIA juga memiliki tuhan atau dewa dewa, seperti. DEWA LANGIT (ANI), DEWA AIR dan
BUMI ( ENKI ), DEWA ENLIL. Konsep tentang dewa bangsa SUMERIA itupun
diduga kuat sama dengan pemahaman awal tentang konsep dewa pada bangsa Mesir.
Karena
Mesir dan
peradaban Mesopotamia adalah peradaban yang unggul dan kuno pada
masanya masing masing maka pengaruhya mampu mewarnai kehidupan
rohani bangsa bangsa lain di dunia ini.
Maka gagasan
tentang dewa yang semula adalah malaikat itu tumbuh dimana mana.
Seperti di India, Yunani, Romawi ( Eropa ), China, Jepang,
Mongol dan beberapa negara lainnya.
Pada bagian akhir ayat Qs.43 : 20
Allah brfirman : “Mereka tidak mempu nyai pengetahuan sedikitpun tentang
itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka “.
Dalam ayat tersebut Allah menegaskan
bahwa assumsi atau anggapan orang orang
musyrik itu tentang hamba hambaNya dalam hal ini adalah “ malaikat malaikat “ sebagai
“bagian daripadaNya” atau tegasnya DEWA atau DEWI adalah “
hanyalah menduga duga belaka “. Atau kreatifitas pemikiran manusia
yang dibisikan syaithon yang bertujuasn untuk menyimpangkan mausia dari jalan
Allah yang lurus sebagaimana hadits pada bagian muqodimah diatas.
Demikinlah kajian kita hari ini semoga
bermanfaat khususnya untuk diri saya sendiri dan hadirin serta pembaca
sekalian. Sesungguhnya yang benar datangnya dari Allah sedangkan yang salah
datangnya dari saya yang lemah dan pelupa serta hilaf. Untuk menutup kajian
kita marilah kita memuji Allah dan memohon ampun serta selalu kebali kepadaNya
dengan membaca do’a kaffarotul majlis.
سبحنك اللهم بحمد ك اشهد ان لا اله الا انت
وشتغفر ك و اتو ب اليك
Maha suci Allah ilah kami
dengan segala pujian untukMu, aku bersyaksi bahwa tidak ada yang berhak di
sembah/diibadati kecuali Engkau, dan aku mohon ampun kepada Mu dan kepadaMulah
kami kembali.
ولسلم عليكم و رحمة الله و بر كا ته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar